Wednesday, January 15, 2014
USIA 20 TAHUN RASULULLAH SAW. BERDAGANG
Begitupula ia sangat kagum atas akhlak beliau Saw. yang sangat mulia. Sungguh beliau Saw. sangat tawadhu’, sabar, murah senyum, selalu bersilaturrahim, jujur dan sangat menjaga amanah, sehingga penduduk Makkah menjulukinya al-Amin.
Sayyidina Abu Bakar Ra. adalah orang yang tidak pernah menyembah berhala, selalu mengEsakan Allah Swt. dan tidak pernah memohon kecuali kepadaNya. Sebagaimana yang disebutkan oleh Syaikh as-Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan al-Hasani dalam kitabnya as-Sirah an-Nabawiyyah juz 1 halaman 179: “Dengan cinta dan kesetiaannya kepada beliau Saw., Sayyidina Abu Bakar Ra. sangat suka berteman dengannya. Sehingga akhlaknya pun menjadi luhur, sebagaimana pepatah arab mengatakan:
من جالس جانس
“Seseorang akan cenderung meniru prilaku/kepribadian teman pergaulannya.”
Dan dalam kepergian tersebut, Abu Bakar Ra. telah menemukan tanda-tanda kenabian dalam pribadi beliau Saw. Sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abbas Ra. dalam kitab as-Sirah an-Nabawiyyah juz 1 halaman 180: “Pada saat Abu Bakar Ra. berusia 18 tahun, ia menemani beliau Saw. bepergian bersama rombongan pedagang Quraisy ke Syam. Dan di dalam perjalanannya mereka singgah di suatu tempat, dan di situ ada seorang rahib yang dijuluki Bukhaira.
Pada saat beliau Saw. sedang beristirahat di bawah pohon, rahib tersebut memperhatikan beliau Saw. dengan penuh takjub, karena dia telah mengetahui tanda-tanda kenabian akhir zaman dari kitab Injil ada dalam kepribadian beliau Saw. Kemudian rahib tersebut bertanya kepada Abu Bakar Ra.: “Siapakah dia?”
Sayyidina Abu Bakar Ra. menjawab: “Beliau adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthallib.”
Langsung saja rahib tersebut bersumpah seraya berkata: “Demi Allah, dialah yang akan menjadi Nabi Akhir Zaman.”
Maka keimanan dan keyakinan Sayyidina Abu Bakar Ra. tentang kenabian beliau Saw. masuk dalam lubuk hatinya. Demikianlah cinta dan kekagumannya pada beliau Saw. semakin mendalam.
Sepulangnya mereka ke Makkah, maka perhatian Abu Bakar Ra. kepada beliau Saw. semakin tinggi. Dengan menunggu-nunggu pada saatnya nanti beliau Saw. diutus (menjadi rasul), maka langsung akan ia ikuti dan membelanya. Begitu juga keutamaan-keutamaan beliau Saw. semakin menyebar kepada penduduk Makkah.
Beliau Saw. juga pernah pergi bersama rombongan pedagang Quraisy dengan membawa dagangan Sayyidah Khadijah Ra. ke Yaman dan Syam. Para pedagang Quraisy seringkali menyaksikan peristiwa-peristiwa yang sangat menakjubkan dari diri beliau Saw. Kepribadian beliau Saw. yang luhur serta senantiasa bertawakkal, sehingga setiap mendapati imbalan dagang seketika juga beliau infaqkan kepada faqir miskin dan yang membutuhkanya dengan mengutamakan para kerabatnya.
Sayyidah Khadijah Ra. adalah seorang janda yang sangat suci kepribadiannya, sangat cantik dan anggun berwibawa serta kaya raya. Ia seringkali mendapatkan kabar keutamaan-keutamaan beliau Saw. Karena itulah Sayyidah Khadijah Ra. menawarkan kembali kepada beliau Saw. untuk membawa dagangannya ke Syam bersama para pedagang Quraisy lainnya dengan mengutus Maisarah pembantu laki-lakinya, untuk menyertai beliau Saw. Hal ini juga bertujuan agar Maisarah menyaksikan dan membuktikan langsung keutamaan pribadi beliau Saw dan memberitahukan kepadanya.
Disebutkan dalam kitab as-Sirah an-Nabawiyyah juz 1 halaman 110: “Saat usia beliau Saw. 25 tahun, Sayyidah Khadijah Ra. mengutus pembantunya yang bernama Maisarah kepada beliau Saw. untuk membawa dagangannya ke Syam. Kemudian beliau Saw. menerimanya dengan senang hati dan memberitahukan kepada paman-pamannya atas tawaran tersebut. Lalu Sayyid Abu Thalib berkata: “Sungguh ini adalah rizki yang dianugerahkan Allah Swt. kepadamu.”
Dengan belas kasih sayang dan perhatiannya kepada beliau Saw., maka sebelum berangkat Sayyid Abu Thalib berpesan kepada rombongan agar selalu memperhatikan beliau Saw. Begitupula Sayyidah Khadijah Ra. berpesan kepada Maisarah agar selalu mentaati segala perintahnya dan jangan sekali-kali membantahnya.
Selama dalam perjalanan, Maisarah pun menyaksikan keutamaan-keutamaan beliau Saw. Diantaranya yang ia saksikan langsung adalah mega-mega yang selalu menaungi beliau Saw. dan banyak para rahib yang mengakui bahwa beliau Saw. akan menjadi Nabi Akhir Zaman.
Begitupula Maisarah telah menyaksikan sendiri pada saat rombongan telah mendekati tujuan, dua dari onta-onta Sayyidah Khadijah Ra. tak mampu meneruskan perjalanan karena sakit sehingga tertinggal dari rombongannya. Kemudian Maisarah menyusul beliau Saw. dan memberitahu keadaan dua onta tersebut. Lalu beliau Saw. mendatanginya dan memegang kaki kedua onta tersebut sambil berdoa kepada Allah Swt. Seketika itu juga kedua onta tersebut sembuh dan bangkit sehingga bisa meneruskan perjalanannya dengan lancar bahkan mampu mendahului yang lainnya.
Dengan semua kejadian itulah tumbuh dalam hati Maisarah rasa cinta dan kekagumannya kepada beliau Saw. dengan sangat memuncak. Sepulangnya rombongan tersebut dari Syam, Maisarah berkata: “Wahai Tuan Muhammad, sungguh sudah berkali-kali saya diutus Sayyidh Khadijah Ra. berdagang ke Syam. Namun tidak pernah mendapatkan keuntungan sebesar ini.”
Sesampainya rombongan tersebut mendekati kota Makkah, beliau Saw. menyuruh Maisarah untuk mendahuluinya agar memberi kabar gembira kepada Sayyidah Khadijah Ra. atas kembalinya rombongan dengan selamat dan membawa keberuntungan yang banyak.
Sesampainya Maisarah di hadapan Sayyidah Khadijah Ra., ia memberitahukan keuntungan yang didapatinya. Begitu juga ia menceritakan keajaiban-keajaiban yang dialaminya bersama beliau Saw. Diantaranya adalah mega-mega yang selalu menaungi beliau Saw., kejadian kedua onta Khadijah Ra. dan banyaknya para rahib yang mengatakan bahwa beliau Saw. akan menjadi Nabi Akhir Zaman.
Sayyidah Khadijah Ra. menjadi sangat terkejut atas berita tentang tanda-tanda kenabian beliau Saw. Karena sebelumnya ia pernah mendengar seorang pendeta Yahudi berkata pada saat ia duduk dengan teman-teman wanitanya: “Wahai para perempuan Quraisy, sesungguhnya sudah dekat datangnya Nabi Akhir Zaman. Jika kalian menemuinya, berlomba-lombalah untuk menjadi istrinya.”
Namun mereka (para wanita Quraisy) mengejek dan menertawakan pendeta Yahudi tersebut. Akan tetapi Sayyidah Khadijah Ra. mempercayainya dan tumbuh dalam hatinya harapan yang sangat kuat untuk menjadi istrinya.
Sumber : Status FB #Imam Besar Jomblowan Sya'roni As Samfuriy mengajak semua hadirin untuk bershalawat salam kepada Baginda Nabi Agung Muhammad Saw. Shalluuuu 'alan Nabiy...
Related Posts:
Kisah rosul Rosulullah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar: