Ad 468 X 60

.

Thursday, January 23, 2014

Widgets

Rahasia Kemuliaan Sayyidah Fatimah Azzahra

Suatu ketika Sayyidah Fatimah Azzahra putri tercinta Rasulullah SAW, berada di depan rumah beliau, tiba-tiba ada janazah yang hendak di bawa kekuburan lewat di depan sayyidah Fatimah Azzahra. Saat itu Sayyidah Fatimah bersama Sayyidah Asma Binti Khumaisy yang biasa menemani dan menghibur Sayyidah Fatimah setelah kepergian Rasulullah SAW.

Tiba-tiba saat itu Sayyidah Fatimah menangis tersedu-sedu hingga membuat Sayyidah Asma panik lalu bertanya,

“Wahai putri Rasulullah, kenapa engkau menangis melihat janazah itu? Ada apa dengan janazah itu?”.

Sayyidah Fatimah menjawab,
“Setiap orang yang mati akan dibungkus dengan kain kafan yang rapat lalu akan dibawa ke lokasi pemakaman dengan dipanggul oleh orang-orang yang membawanya?”

(Dahulu sebelum adanya keranda mayat jika ada orang meninggal maka di saat dibawa ke kubur jenazah dipanggul di atas pundak orang-orang yang membawanya).

Sayyyidah Asma menjawab,

“Tentu wahai putri Rasulullah”.

Kemudian Sayyidah Fatimah melanjutkan,

”Dan aku pun kelak akan dibawa ke kubur seperti itu?”.

Sayyidah Asma menjawab,

“Benar wahai putri Rasulullah”.

alu Sayyidah Fatimah melanjutkan,

”Itulah yang menjadikan aku menangis, sungguh aku sangat malu jika nanti aku meninggal, kemudian dibungkus kain kafan dengan rapat lalu diangkat di atas punggung orang-orang yang membawaku ke kubur, sementara orang yang mengiring jenazahku akan melihatku, sungguh aku sangat malu karena saat itu mereka akan melihat lekuk-lekuk tubuhku”.

Mendengar ungkapan Sayyidah Fatimah ini, Sayyidah Asma berkata

”Wahai putri Rasulullah, disaat aku ke negeri Habasyah aku melihat jenazah yang dibawa ke kubur, jenazah diletakkan di sebuah tempat yang di sebut keranda, aku pikir itu bisa menutupi pandangan orang dari melihat lekuk tubuh jenazah yang dibawa”.

Mendengar cerita Sayyidah Asma ini tiba-tiba tangis Sayyidah Fatimah terhenti, dan wajah beliau berubah berseri-seri sambil berkata,

”Wahai Asma, sungguh aku berwasiat, jika aku mati nanti tolong buatkan aku keranda mayat seperti yang engkau ceritakan agar lekuk tubuhku tidak terlihat saat dibawa ke kuburan”.

Dan benar setelah Sayyidah Fatimah meninggal, maka dibuatlah keranda mayat untuknya.

Yang perlu di cermati dari kisah ini adalah sifat mulia Sayyidah Fatimah yang senantiasa merasa malu jika ada yang melihat lekuk tubuhnya, meskipun disaat beliau sudah meninggal. Dan karena rasa malu yang dimiliki oleh Fatimah inilah menjadi rahasia, kenapa Sayyidah Fatimah menjadi wanita yang paling mullia dan dicintai Rasulullah SAW.

Dan Saat ini, di hari ini! Adakah sifat mulia sayyidah Fatimah menempel pada wanita yang berada di rumah kita?

Atau di rumah kita ada orang yang mengaku mencintai Rasulullah akan tetapi di saat masih hidup pun tidak merasa malu jika lekuk-lekuk tubuhnya di saksikan orang di sana-sini. Atau justru pamer lekuk tubuh telah menjadi kebanggan para wanita yang mengaku kenal Sayyidah Fatimah dan kenal Rasulullah?

Jangan sampai ada yang berkata “Yang penting hati bersih masalah dandanan tidak penting”.

Hati Sayyidah Fatimah sungguh jauh dan jauh lebih bersih dari hati wanita-wanita yang kita saksikan saat ini. Justru karena kebersihan hati beliaulah maka Sayyidah Fatimah sangat pemalu dan senatiasa menjaga aurat beliau.

Ya Allah Yang Maha Pengasih, berikan kasih sayangmu kepada kami dan kepada para wanita-wanita kami ! Tutuplah aurat mereka ! Berikan kepada mereka rasa malu yang menjadikan mereka senantiasa menjaga aurot dan kehormatan mereka !

Wallahu a’lam bissawab

Sumber : Buya Yahya ( Pengasuh Majelis Al-Bahjah Cirebon )

SHARE THIS POST   

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati

0 komentar: