Tuesday, October 7, 2014
Praktek Pemahaman Ibn Baz tentang Bid'ah.
Ketika Ibn Baz ditanya tentang bagaimana hukum berdoa khatam al-Quran di dalam sholat, oleh Ibn Baz dijawab :وكان أنس رضي الله عنه إذا أكمل القرآن جمع أهله ودعا رضي الله عنه في خارج الصلاة، أما في الصلاة فلا أحفظ عنه شيئاً في ذلك ولا عن غيره من الصحابة لكن ما دام يفعله في خارج الصلاة، فهكذا في الصلاة، لأن الدعاء مشروع في الصلاة وليس بأمر مستنكر. ولا أعلم عن السلف أن أحداً أنكر دعاء ختم القرآن من داخل الصلاة، كما أنني لا أعلم من أنكره خارج الصلاة، وهذا هو الذي يعتمد عليه أنه معلوم عند السلف وقد درج عليه أولهم وآخرهم، فمن قال: إنه منكر فعليه بالدليل
“ Konon Anas Radhiallahu ‘anhu jika telah menyempurnakan al-Quran beliau mengumpulkan keluarganya dan berdoa di luar sholat. Adapun di dalam sholat, maka aku tidak menghafal (tidak ingat) sedikit pun dari hal itu dan juga aku tidak mengetahui dari para sahabatnya, akan tetapi selama boleh dilakukannya di luar sholat, maka demikian juga boleh dilakukan di luar sholat. Karena doa itu disyare’atkan di dalam sholat dan bukanlah perkara yang diingkari. Dan aku pun tidak mengetahui seorang pun dari ulama salaf yang mengingkari doa khatam al-Quran di dalam sholat, sebagaimana aku tidak mengetahui seorang pun yang mengikarinya jika dilakukan di luar sholat. Inilah yang maklum yang dipegang bagi ulama salaf dan hal ini (berdoa khatam Quran di luar sholat) telah menjadi rutinan sejak awal hingga akhir salaf, maka barangsiapa yang mengingkarinya, wajib ia menampilkan dalilnya “. (Silakan cek di situs resminya : http://www.binbaz.org.sa/mat/4522)
Coba perhatikan, Ibn Baz meyakini bahwa amalan berdoa khatam al-Quran di dalam sholat tidak pernah dilakukan oleh sahabat dan bahkan ulama salaf, maka seharusnya (sewajibnya) Ibn Baz mengatakan hal itu adalah bid’ah, karena jika membaca doa khatam al-Quran itu suatu kebaikan, sudah pasti para sahabat dan ulama salaf telah lebih dahulu melakukannya…inilah seharusnya yang mereka katakana, karena ini kaidah mereka.
Tapi ternyata Ibn Baz membuat Qiyas dalam suatu ibadah dengan diperbolehkannya doa di luar sholat tanpa dalil satu pun. Bukankah semua ini mementang kaidah mereka sendiri ??
Jika acara Maulid Nabi dituntut dalil dari Nabi, sahabat dan ulama salaf, lalu kenapa perkara bid’ah di atas tidak dituntut dalil dari Nabi, sahabat dan ulama salaf ?? ke mana kaedah mereka ini “Jika ia perkara baik maka golongan sahabat akan mendahului kita melakukannya “?? begitu sulitkah mengakui konsep bid'ah mayoritas ulama Ahlus sunnah ??
Fa laa haula wa laa quwwata illaa billah….
Sumber : Ibnu Abdillah Al-Katibiy
Related Posts:
bid'ah salafi wahabi syubhat
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar: