Ad 468 X 60

.

Thursday, June 12, 2014

Widgets

Sikap Pada Kelompok Islam yang Suka Menghujat, Mengkafirkan dan Mengutuk Sesama Muslim

Banyak amalan kita (nisfu sya'ban, isra mi'raj,dll) yang dituduh sesat..

Bagaimana bersikap pada kelompok Islam yang suka menghujat, mengkafirkan dan mengutuk sesama muslim?


Dijawab oleh Sayyidi al-Habib `Umar bin Hafidz:

Langkah pertama adalah untuk berhati-hati agar jgn ikut pelabelan Muslim lainnya sebagai kafir (takfir), karena Nabi (SAW) telah memberi peringatan yang sangat keras terhadap hal ini.
Kemudian Anda harus mengisi hati Anda dengan sikap husnudzon terhadap sesama muslim.
ambil jalan yang meningkatkan Anda dalam kerendahan hati dan tunduk kepada Allah dengan tata cara baik yang sudah di ajarkan nabi.
Kemudian perdalam ilmu agama dari mereka yang memiliki rantai yang tak terputus (sanad) hubungan yang akan kembali kepada Nabi (SAW). 

Kalau itu bisa di realisasi Maka dalam diri Anda akan tumbuh rasa kasihan pada mereka yang berkelahi satu sama lain, yang mendasarkan kepercayaan mereka pada pemahaman yang terbatas pada mereka sendiri. Mereka menyucikan keyakinan ini ke tingkat yang membawa mereka keluar dari ranah yang moderat. Mereka benar-benar telah membatasi diri, memagari keyakinannya sehingga mereka tidak ingin mendengarkan siapa pun, juga tidak ingin menampilkan keyakinan mereka dengan cara yang terbaik, atau untuk mendapatkan keuntungan dari orang-orang yang berbeda dengan mereka dalam isu tertentu. Anda harus merasa kasihan pada orang-orang ini dan menunjukkan belas kasihan terhadap mereka.Mintalah Tuhan untuk membebaskan mereka dari kemalangan dan musibah ini sebelum salah satu dari mereka meninggal dalam keadaan percaya bahwa orang orang di kiri dan kanan mereka sesat, rusak atau kafir. Karena jika Allah mengambil salah satu dari mereka untuk menjelaskan apa yang mereka yakini tentang suudzon thdp seorang Muslim, Allah mungkin akan menghukum mereka. Bagaimana jika Allah menghisab mereka? Menghitung apa yang sudah mereka tuduhkan pada sekian banyak orang beriman lainnya? Yang di antaranya terdapat banyak ulama ulama besar yang tidak sepandangan dengan mereka? orang-orang yang lebih besar dari mereka di sisi Allah?

Selanjutnya jika "Ini adalah cukup jahat bagi seseorang untuk memandang rendah saudara Muslimnya" (hadits Muslim)
Kalau memandang rendah saja sudah dilarang lalu bagaimana keadaan seseorang yang mendasarkan agamanya dengan pemikiran bahwa muslim yang lain sesat dan kafir?

Keadaan mereka sangat berbahaya. Jadi sangatlah pantas bagi kita menunjukkan belas kasihan terhadap mereka. Jika Anda memiliki sarana untuk mengambil salah satu dari mereka dengan tangan dan menyelamatkan mereka dari keadaan ini maka lakukanlah. Jika tidak, haruslah anda meminta Tuhan untuk menyebarkan bimbingan/menurunkan hidayah pada orang-orang beriman. (Pengucap sahadat)

Tetap teguh pada jalan kerendahan hati dan ketulusan, banyak mengingat Allah dan membaca Qur'an dengan baik. Upayakan untuk mendekat diri kepada Allāh.
Secara konsisten meningkatkan ketakutan Anda pada Allāh, dan jangan biarkan diri Anda dialihkan dengan memikirkan kejahatan/kekurangan orang-orang beriman.

Kalau mereka menganggap kita salah, Para ulama mengatakan bahwa adalah tidak diperbolehkan untuk melarang seseorang dari melakukan tindakan yang salah jika hal itu akan menyebabkan tindakan salah yang lebih besar. Ulama juga mengatakan bahwa tidak diperbolehkan untuk melarang seseorang dari melakukan tindakan yang salah jika tidak ada konsensus ilmiah (ijma `) pada sifat salah dari tindakan itu.
Bagaimana kalau mereka yang salah?

Diriwayatkan bahwa Sayyidina `Alī ibn Abi Thalib memegang pendapat bahwa tidak dianjurkan untuk sholat sebelum` sholat Ied. Ia masuk masjid Kufah pada hari Idul Fitri dan melihat banyak orang sholat namun tidak melarang mereka. Sahabatnya bertanya: "Apakah anda tidak melarang mereka?"

Dia menjawab: "Saya tidak akan berada di antara mereka yang melarang hamba Allah untuk sholat," (Adakah engkau nampak (baiknya) orang yang melarang (dan menghalang) -
Seorang hamba Allah apabila ia mengerjakan sholat?, al alaq 9,10)

berarti bahwa orang-orang yang sholat pada waktu yang tidak ada sholat Sunnah tertentu, namun itu bukan salah satu waktu di mana Nabi (SAW) melarang shalat, sehingga ia tidak punya cara untuk melarang mereka sholat. Selain itu telah diriwayatkan dalam hadits: "Sholat adalah hal terbaik yang telah ditetapkan; sehingga barangsiapa menghendaki boleh sholat sebanyak mungkin, dan barang siapa menghendaki boleh juga melakukan sholat semampunya. (Tentang sholat sunnah)..
"Ini adalah pemahaman para sahabat. Kalau mengikuti pemahaman nabi dan sahabat, kita dituduh sesat, atau rusak.. Kami rela.. Dan untuk mengetahui apakah kita telah benar memahami tindakan nabi dan sahabat, kita harus merujuk pada ijma ulama..

Agama Allāh mengajarkan kita untuk memurnikan hati kita dan untuk meningkatkan interaksi kita dengan orang lain, bahkan dengan mereka yang mungkin jauh dari Islam, apalagi mereka yang memiliki iman dan percaya dalam keEsaan Allāh.

Ya Allāh, singkirkan kaum muslimin dari semua karakter buruk dan kesalahan, Ya Rabb semesta alam!

آللّهُمَ صَلّیۓِ ۈسَلّمْ عَلۓِ سَيّدنَآ مُحَمّدْ وَ عَلۓِ آلِ سَيّدنَآ مُحَمَّدٍ

SHARE THIS POST   

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati

0 komentar: