Ad 468 X 60

.

Tuesday, December 9, 2014

Widgets

Akhlak Aulia Allah Kepada Pendosa Yang Memukulinya

gambar makam syeikh abu yazid al busthomi
Syeich Abu Yazid al busthomi adalah salah seorang ahli Mar`rifah billah, seorang yang sangat mencintai Allah dan Sayyidina Muhammad shalallahu alaihi wasallam, beliau selalu berziarah kemakam–makam para shalihin dan makam–makam umat sayidina Muhammad shalallahu alaihi wasallam. 

Suatu ketika selesai berziarah beliau berpapasan dengan seorang pemuda yang sedang memainkan alat kecapi, lalu berdo`a semoga Allah Ta`ala melindungi kita semua.

Mendengar ucapan demikian, seketika si pemuda memukul beliau dengan alat musik kecapinya , di bagian kepala , darah mengucur di kepala syeich Abu Yazid al Bustami dan alat musik kecapipun pecah.
Ternyata si pemuda tersebut sedang dalam keadaan mabuk dan tidak tahu siapa yang di pukulnya.
Syeich Abu Yazid Al busthomi tidak menggubris dan segera pulang menuju rumahnya.

Keesokan harinya, beliau segera memanggil salah satu muridnya dan bertanya : “Berapakah harga sebuah kecapi.?”

Setelah di beri tahu harga sebuah kecapi, segera beliau memberi uang seharga alat musik kecapi dan beberapa makanan lalu mengirimkannya kepada si pemuda yang telah memukulnya.

“Sampaikan kepada pemuda tersebut, Abu Yazid meminta maaf kepadanya. Katakan kepadanya semalam ia menyerang Abu Yazid dengan kecapinya, sehingga kecapinya pecah.--- Sebagai gantinya berilah uang ini untuk membeli alat musik kecapi yang baru. Sedangkan makanan ini adalah sebagai penawar hatinya akibat (kecewa) kecapinya yang pecah , ucap Abu Yazid

Sesampainya di tempat pemuda dan di ceritakan semuanya, si pemuda menyadari perbuatannya, ia segera mendatangi syeich Abu Yazid untuk meminta maaf.

Lalu pemuda itupun bertobat, sehingga akhirnya banyak pemuda-pemuda lain yang ikut bertobat.

Wallahu`alam

Allahumma sholli 'ala Sayyidina Muhammad wa'ala alihi washobihi wasalim

SHARE THIS POST   

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati

0 komentar: