Ad 468 X 60

.

Saturday, December 20, 2014

Widgets

Kisah Dua Orang Kakak-Beradik, antara Husnul-Khâtimah dan Sû’ul-Khâtimah?

Diceritakan ada dua orang kakak-beradik yang tinggal dalam satu atap rumah. Sang kakak berpuluh-puluh tahun beribadah kepada Allahu ta’âlâ di atas rumahnya (rumahnya tingkat). Sedangkan Si Adiknya ini ahli maksiat, bahkan tiada hari baginya selain berbuat maksiat kepada Allahu ta’âlâ, ia tinggal dilantai bawah rumahnya. 

Suatu saat Si Adik ini berfikir, “Ya Allah beruntunglah kakak-ku ini, ia beribadah kepada Allah berpuluh-puluh tahun, tetapi aku justeru bermaksiat kepada Allah penuh bergelimpang dengan dosa sekian lama. Hari ini, aku akan niatkan ke atas rumah bergabung dengan kakak-ku bertaubat kepada Allahu subhânahu wa ta’âlâ?”. Sedangkan kakaknya yang berada diatas rumah tersebut juga berpikir, “Aku berpuluh-puluhan tahun ibadah, adikku pasti sudah berpengalaman merasakan maksiat macam-macam. Rasanya aku ingin bermaksiat satu hari saja, lalu setelah itu aku akan curahkan waktuku kembali untuk beribadah kepada Allahu ta’âlâ. Tidak berkelanjutan, hanya satu hari ini saja setelah itu aku akan kembali bertaubat kepada Allahu ta’âlâ.”
Singkat cerita, kakak ini turun kebawah rumahnya untuk bergabung berasama adiknya yang ahli makisat, sedangkan adiknya naik keatas untuk bergabung dengan kakaknya untuk beribadah kepada Allahu subhânahu wa ta’âlâ. Tiba-tiba dua-duanya saat itu juga dicabut nyawanya oleh Allahu ta’âlâ. Walhasil, Sang Kakak sekalipun beribadah berpuluh-puluh tahun tetapi ia matinya dalam keadaan sû’ul-khâtimah, sedangkan Si Adik meskipun ia banyak maksiat tetapi hari itu ia berniat sungguh ingin bertaubat kepada Allah subhânahu wa ta’âlâ nyawanya dicabut, matinya dalam keadaaan husnul-khâtimah. MasyaAllah Tabarakallah.

Hikmah yang bisa kita petik dari sekelumit kisah diatas adalah janganlah sekali-kali kita ”bermain-main” dengan umur kita, sebab tidak ada jaminan umur kita akan panjang. Suatu kebanggaan jika kita mati dapat dikenang dalam kebaikannya, bukannya dikenang tentang kejelekannya? Janganlah gunakan umur diatas dunia ini untuk lupa kepada Allahu ta’âlâ, tetapi gunakanlah untuk ta’at kepada Allahu subhânahu wa ta’âlâ. Wallahu a’lam.

Semoga ada manfaatnya bagi kita semua. Aamiin

SHARE THIS POST   

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati

0 komentar: