Thursday, January 29, 2015
Kh.Hamid Pasuruan dan Seorang Wali Gila Penguasa Kabupaten Kendal
Tanda-tanda seorang wali itu ada 3.
1. Ia akan selalu disibukkan dengan Allah
2. Pelariannya selalu kepada Allah
3. Tujuannya hanya kepada Allah
Suatu hari, ada tamu dari kab Kendal sowan kepada Mbah yai Hamid di pasuruan.
"Singkat cerita"
Mbah Yai Hamid itu menitipkan salam untuk si fulan bin fulan yang kesehariannya berada di Pasar Kendal, beliau menitipkan salam untuk seorang yang dianggap gila oleh dirinya dan masyarakat Kendal.
Si Fulan bin fulan itu kesehariannya berada di sekitar pasar dengan pakaian compang camping dan tingkah laku persis seperti orang gila, namun beliau tidak pernah mengganggu orang-orang di sekitarnya,
Si tamu tersebut bingung kenapa Mbah yai Hamid itu kok sampai menitip salam kepada orang yang di anggap gila oleh dirinya dan masyarakat umum.
Akhirnya si tamu tersebut memberanikan diri bertanya kepada kiai hamid. “Bukankah orang tersebut adalah orang gila Kyai..??”
kemudian Mbah Kyai Hamid menjawab. “Beliau adalah Wali Besar yang menjaga Kab Kendal, Rohmat Allah turun karenanya, Bencana di tangkis karenanya, itu semua berkat beliau, sampaikan salamku padanya ya”. Pesan kiai.
Kemudian setelah si tamu itu pulang ke Kendal, maka disempatkanlah untuk menyampaikan salam sang kiai pada si fulan bin fulan itu.
Sambil menunggu keadaan pasar sepi, maka dihampirilah si fulan bin fulan itu,
“Assalamu’alaikum…”. Sapa si tamu.
Wali gila tersebut memandang dengan tampang menakutkan layaknya orang gila sungguhan, kemudian keluarlah seuntai kata dari bibirnya dengan nada sangar,
“Wa’alaikumussalam.. ada apa..!!!”
Dengan badan agak gemetar, si tamu tersebut memberanikan diri menyampaikan salamnya mbah kiai hamid.
“Panjenengan dapat salam dari mbah kiai Hamid Pasuruan, Assalamu’alaikum……” katanya.
Tidakk beberapa lama, wali gila tersebut menjawab.
“Wa’alaikum salam”
Sambil berteriak dengan nada keras.
Lalu dia melanjutkan. “Kurang ajar si Hamid, aku berusaha bersembunyi dari manusia, agar tidak diketahui manusia, kok malah dibocor-bocorkan. Ya Allah, aku tidak sanggup lagi, kini telah ada yang tahu siapa aku, aku mau pulang saja, gak sanggup aku hidup di dunia ini” kata si wali gila itu.
Kemudian si wali itu membaca sebuah doa, dan bibirnya mengucap,
“LAA ILAAHA ILLALLLAH, MUHAMMADUR ROSULULLAH”
Seketika itu juga wali gila itu langsung wafat di hadapan orang yang di utus Mbah yai Hamid itu.
Dan hanya dialah (tamu) yang meyakini bahwa beliau (wali gila) itu sebagai Wali Besar Allah Swt. tidak ada satupun masyarakat disekitarnya yang meyakini bahwa dia adalah termasuk Wali Allah.
Malah oleh orang" disekitarnya si tamu itu dianggap sebagai orang gila karena meyakini si fulan bin fulan itu sebagai Wali...
"Subhanallah"
Begitulah cara para Wali-Walinya Allah...
Begitu inginnya beliau beliau ber-asyik-asyikan hanya dengan Allah Swt, sampai berusaha bersembunyi dari keduniawian, tak ingin ibadahnya di ganggu oleh orang-orang ahli dunia,
Bersembunyinya mereka memakai cara mereka masing-masing, oleh karena itu janganlah kita su’udzon terhadap orang-orang di sekitar kita, jangan-jangan dia adalah seorang Wali yang “bersembunyi”.
Semoga bermenfaat...!!!
Related Posts:
Hikmah Kisah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar: