Ad 468 X 60

.

Sunday, January 4, 2015

Widgets

RASULULLAH SAW Dan Abu Jahal

Seorang raja dari negeri Syam "Habib bin Malik" masuk islam setelah menyaksikan lansung mukjizat Rasulullah saw.

Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah Swt dan rasa terimakasihnya, raja tersebut mengirim hadiah melalui beberapa utusan berupa emas, perak, unta dan sebagainya.

Mengetahui akan datangnya rombongan membawa hadiah itu, maka Abu Jahal dan komplotannya mencegatnya sebelum masuk pintu gerbang kota makkah.

Ketika rombongan utama raja muncul, Abu Jahal dan komplotanya pura-pura tidak tahu siapa dan apa maksud kedatangan mereka.

“Siapakah kalian ini?” tanyanya.
“Kami adalah utusan Raja Habib bin Malik dari Negeri Syam bermaksud menyampaikan hadiah ini kepada Rasulullah Muhamma saw”. jawab salah seorang utusan dengan polos.
Setelah memperkenalkan diri , Maka Abu Jahal mengatakan bahwa hadiah tersebut untuk dirinya, bukan untuk Muhammad.

Mendengar pengakuan Abu Jahal tersebut, maka para utusan raja itu bersikeras menolaknya dan mereka segera pamit untuk menuju kota makkah.

Ketika rombongan melewati Abu Jahal dan kompolotannya, Abu Jahal segera merampas hadiah-hadiah tersebut. Tentu saja aksi tersebut mendapat perlawanan keras dari para pengawal utusan raja.

Akhirnya Pedang-pedang saling beradu, teriakan, lengkingan yang memekikkan telinga terdengar hingga di pinggiran pemukiman kota Makkah saat itu.

Orang-orang pun beramai-ramai mendatangi ajang pertempuran tersebut, kemudian terhenti sejenak karena ditonton oleh orang banyak.

Salah satu komplotan Abu Jahal maju ke depan dan dengan suara lantang bertanya. “Apa maksud kedatangan kalian ke kota Makkah?”

“Kami datang ke sini untuk menyampaikan hadiah ini kepada Rasulullah Muhammad saw sedangkan Abu Jahal mengatakan bahwa hadiah-hadiah ini untuknya". kata salah seorang utusan raja.

Rasulullah Saw yang turut hadir diantara mereka itu, kemudian bersabda, “Wahai masyarakat makkah, apakah kalian rela dan mau mendengarkan apa yang hendak aku katakan ini?”

“Baiklah, Ya Muhammad, kami akan siap mendengar perkataanmu". jawab salah seorang di antara mereka. dan di iyakan oleh yang lainnya.

Lalu Rasulullah saw melanjutkan sabdaNya. “Aku ingin bertanya kepada unta yang membawa hadiah ini.”

Alangkah terkejutnya Abu Jahal dan komplotannya bagaikan disambar petir di siang bolong mendengar perkataan Rasulullah saw itu, “tentu saja Muhammad akan bisa berbuat apa saja". pikirnya.

Lalu Abu Jahal berkata kepada yang hadir untuk menunda beberapa hari, sebab ia juga yakin dan bisa menanyai unta si pembawa hadiah itu.

Akhirnya Usulnya Abu Jahal pun kemudian di sepakati oleh semua yang hadir.

Tiga (3) hari berturut-turut Abu Jahal tidak keluar dari ruang sesembahan berhalanya. Siang dan malam ia tak lepas dari bersujud kepada berhala, demi kemenangan menandingi Nabi Muhammad saw.

Hari ke-tiga, Abu Jahal keluar dari rumah mendatangi orang-orang Makkah sampai di tempat yang di tentukan, maka Abu jahal pun langsung berhadapan dengan Rasulullah saw.
Di hadapan beliau Saw , Abu Jahal mengatakan bahwa hadiah dari Raja Habib bin Malik dari syam ini untuk dirinya .

Namun Rasulullah saw menentang alasan Abu Jahal dan mengatakan bahwa hadiah tersebut di peruntukkan baginya Saw..

Perdebatan Rasulullah saw dan Abu Jahal berlangsung cukup lama, sampai kemudian Rasulullah saw mengingatkan perjanjian yang telah di sepakati bersama 3hari kemarin.

Rasulullah saw kemudian mempersilahkan Abu Jahal terlebih dahulu untuk bertanya kepada unta pembawa hadiah itu.

Akhirnya Abu Jahal secara perlahan mendekati unta itu, Dengan suara serak dan parau, ia berteriak: "Wahai Unta… Demi Latta dan Uzza , katakanlah….!"

Abu Jahal terus mengulang-ulang kata-kata tersebut hingga matahari tenggelam. Unta tetap saja diam tak mau menjawab sepatah kata pun.

Sampai-sampai masyarakat Makkah Yang hadir saat itu bosan dengan ocehan-ocehan
Abu Jahal. Mereka pada berkata.
“Hei.. Abu Jahal….! Hentikan saja ocehan kosongmu itu….engkau tidak akan mampu mengajaknya berbicara...Mundurlah, beri kesempatan kepada Nabi Muhammad saw untuk memulainya,"

Maka Sadarlah Abu Jahal, dia tidak mungkin dapat mengajak berbicara seekor unta untuk berkomunikasi.

Lalu Rasulullah Saw maju untuk bertanya kepada unta. “Wahai unta, wahai makhluk yang di ciptakan oleh Allah Swt...katakanlah apa yang sebenarnya di hadapan masyarakat makkah ini, tentang status dirimu…”?

Subhanallah..... Unta yang tadinya mendekam, tiba-tiba mendadak bangun berdiri setelah
mendengar pertanyaan Rasulullah saw.

Masyarakat makkah yang hadir saat itu Pada tercengang mendengar dengan jelas suara yang keluar dari mulut unta tersebut,

Setelah bersalam kepada Rasulullah Saw unta itu berkata. ”Wahai masyarakat makkah…Kami ini adalah hadiah dari Raja Habib bin Malik yang akan di persembahkan kepada Nabi Muhammad saw."

Namun bukan Abu Jahal namanya, dia tetap saja tidak percaya, dia tetap dengan perasaan iri, dengki, hasud, semuanya bercampur menjadi satu, jauh dari kebenaran dan cahaya Ilahi...

"Subhanallah"

Allahumma shalli `ala sayyidina Muhammad wa`ala alihi washahbihi wasallim.

Sumber : Sundy Kelana

SHARE THIS POST   

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati

0 komentar: