Ad 468 X 60

.

Friday, January 23, 2015

Widgets

Sayyidatina Aisyah Binti Abi Bakar Ra 'Isteri Kesayangan Rasulullah MUHAMMAD ﷺ

Sayyidina Rasulillah MUHAMMAD ﷺ membuka lembaran kehidupan rumah tangganya dengan Sayyidatina Aisyah Ra yang telah banyak dikenal.

Ketika wahyu datang kepada Rasulullah MUHAMMAD , Malaikat Jibril membawa kabar bahwa Sayyidatina Aisyah Ra, adalah istrinya  di dunia dan diakhirat.

Sebagaimana yang diterangkan dalam hadits Riwayat Imam Tirmidzi dari Sayyidatina Aisyah Ra. Maliakat Jibril datang membawa Gambarnya pada sepotong sutra hijau kepada Nabi MUHAMMAD . Lalu Beliau malaikat jibril As berkata. "Ya Rasulallah Ini adalah istrimu di dunia dan di akhirat.”
Dialah yang menjadi sebab atas turunnya firman Allah SWT yang menerangkan kesuciannya dan membebaskannya dari fitnah orang-orang munafik..

Sayyidatina Aisyah bin Abi Bakar Ra, Di lahirkan empat tahun sesudah Rasulullah MUHAMMAD  di utus menjadi Rasul.

Dua tahun setelah wafatnya Sayyidatina Khadijah Al Kubroo Ra, datang wahyu kepada Rasulullah  untuk menikahi Sayyidah Aisyah bin Abi Bakar Ra.

Setelah itu Rasulullah MUHAMMAD  bersabda kepada Sayyidah Aisyah. ”Aku melihatmu dalam tidurku tiga malam berturut-turut, Malaikat mendatangiku dengan membawa gambarmu pada selembar sutra seraya berkata. "Ini adalah istrimu." Ketika aku membuka tabirnya, tampaklah wajahmu. Kemudian aku berkata kepadanya. "Jika ini benar dari Allah SWT Niscaya akan terlaksana.”

Mendengar kabar itu, maka Sayyidina Abi Bakar dan istrinya sangat senang, terlebih lagi
ketika Rasulullah  setuju menikahi putri mereka, Sayyidah Aisyah. Beliau mendatangi rumah mereka dan berlangsunglah pertunangan yang penuh berkah itu.

Setelah pertunangan itu, Rasulullah  hijrah ke Madinah bersama para sahabat, sementara istri-istri beliau ditinggalkan di Makkah.

Setelah beliau  menetap di Madinah, beliau mengutus orang untuk menjemput mereka, termasuk di dalamnya Sayyidah Aisyah Ra.

Dengan izin Allah SWT maka menikahlah Sayyidah Aisyah dengan mas kawin 500 dirham.

Sayyidah Aisyah tinggal dikamar yang berdampingan dengan masjid Nabawi Madinah Al Munawwarah.

Dikamar itulah wahyu banyak turun, sehingga kamar itu disebut juga sebagai tempat turunnya wahyu.
Di dalam Riwayat Imam Tirmidzi dikisahkan. “Bahwa ada seseorang yang menghina Sayyidah Aisyah dihadapan sayyidina Ammar bin Yasir sehingga Ammar berseru kepadanya. "Sungguh celaka kamu, Kamu telah menyakiti istri kecintaan Rasulullah  .”
Sekalipun perasaan cemburu istri-istri Rasulullah  terhadap Sayyidah Aisyah sangat besar, mereka tetap menghargai kedudukan Sayyidah Aisyah yang sangat terhormat.

Bahkan ketika Sayyidah Aisyah wafat, Ummu Salamah berkata. "Demi Allah SWT, dia adalah manusia yang paling beliau  cintai, selain ayahnya (Sayyidina Abu Bakar).

Di antara isteri-isteri Rasulullah , Saudah bin Zum`ah sangat memahami keutamaan-keutamaan Sayyidah Aisyah, sehingga dia merelakan seluruh malam bagiannya untuk Sayyidah Aisyah.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Sayyidah Aisyah sangat memperhatikan sesuatu yang menjadikan Rasulullah  rela. 
Dia menjaga agar jangan sampai beliau  menemukan sesuatu yang tidak menyenangkan darinya.

Karena itu, salah satunya, dia senantiasa mengenakan pakaian yang bagus dan selalu berhias diri untuk Rasulullah  .

Menjelang wafat, Rasulullah  meminta izin kepada istri-istrinya untuk beristirahat dirumah Sayyidah Aisyah selama sakitnya hingga wafat.

Dalam hal ini Sayyidah Aisyah berkata. “Merupakan kenikmatan bagiku karena Rasulullah  wafat dipangkuanku.”

Bagi Sayyidah Aisyah, menetapnya Rasulullah  selama sakit dikamarnya merupakan kehormatan yang sangat besar karena dia dapat merawat beliau hingga akhir hayatnya .

Rasulullah  dikuburkan di kamar Sayyidah Aisyah, tepat ditempat beliau meninggal.

Sementara itu, dalam tidurnya, Sayyidah Aisyah Bermimpi melihat tiga buah bulan jatuh kekamarnya, Ketika dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya- Sayyidina Abi Bakar, beliau berkata. “Jika yang engkau lihat itu benar, maka dirumahmu akan dikuburkan tiga orang yang paling mulia dimuka bumi.”

Ketika Rasulullah  wafat, sayyidina Abi Bakar berkata. “Beliau adalah orang yang paling mulia diantara ketiga bulanmu.”

Ternyata Sayyidina Abi Bakar dan Sayyidina Umar bin Khottob dikubur dirumah Sayyidah Aisyah Setelah Rasulullah  wafat,

Sayyidah Aisyah senantiasa dihadapkan pada cobaan yang sangat berat, namun dia menghadapinya dengan hati yang sabar, penuh kerelaan terhadap taqdir Allah SWT dan selalu berdiam diri didalam rumah semata-mata untuk taat kepada Allah SWT.

Rumah Sayyidah Aisyah senantiasa dikunjungi orang-orang dari segala penjuru untuk menimba ilmu atau untuk berziarah kemakam Nabi MUHAMMAD  .

Ketika istri-istri Nabi MUHAMMAD  hendak mengutus sayyidina Ustman menghadap khalifah Abu Bakar untuk menanyakan harta warisan Nabi  yang merupakan bagian mereka, maka sayyidah Aisyah justru berkata. “Bukankah Rasulullah  telah bersabda. "Kami para nabi tidak meninggalkan harta warisan, Apa yang kami tinggalkan itu adalah sedekah.”

Dalam penetapan hukum pun, Sayyidah Aisyah kerap langsung menemui wanita-wanita yang melanggar syariat Islam.

Didalam Thabaqat, Ibnu Saad mengatakan bahwa Hafshah binti Abdirrahman menemui Ummul Mukminin Aisyah Ra. Ketika itu Hafshah mengenakan kerudung tipis. Secepat kilat Sayyidah Aisyah menarik kerudung tersebut dan menggantinya dengan kerudung yang tebal.

Sayyidah Aisyah tidak pernah mempermudah hukum Allah kecuali jika sudah jelas dalilnya dari Al Qur`an dan Sunnah.

Sayyidah Aisyah adalah orang yang paling dekat dengan baginda Rasulillah MUHAMMAD  sehingga banyak menyaksikan turunnya wahyu kepada beliau .

Sayyidah Aisyah pun memiliki kesempatan untuk bertanya langsung kepada Rasulullah  jika menemukan sesuatu yang belum dia pahami tentang suatu ayat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ia memperoleh ilmu langsung dari Rasulullah .

Sayyidah Aisyah termasuk wanita yang banyak menghapalkan hadits-hadits Nabi , Sehingga para ahli hadits menempatkan dia pada urutan kelima dari para penghapal hadits setelah Abu Hurairah, Ibnu Umar, Anas bin Malik dan Ibnu Abbas.

Dalam hidupnya yang penuh dengan jihad, Sayyidah Aisyah wafat pada usia 66 th, bertepatan dengan bulan Ramadhan, thN ke-58 H. Dan dikuburkan di Baqi Madinah`.

Kehidupan Sayyidah Aisyah penuh dengan kemuliaan, kezuhudan, ketawadhuan, pengabdian sepenuhnya kepada Baginda Rasulillah MUHAMMAD , Dia selalu beribadah serta senantiasa melaksanakan shalat malam.

Selain itu, Sayyidah Aisyah banyak mengeluarkan sedekah sehingga didalam rumahnya tidak akan ditemukan uang satu dirham atau satu dinar pun.

Dimana sabda Rasulullah Saw. “Berjaga dirilah engkau dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma.” HR. Ahmad.

"Subhanallah"

اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا ومولانا محمد 
وعلى اله واصحابه وذريته واهل بيته الطاهرين اجمعين..

Sumber : Sundy Kelana 

SHARE THIS POST   

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati

0 komentar: