Ad 468 X 60

.

Thursday, July 30, 2015

Widgets

Kajian Kitab Mukasyafatul Qulub online (bagian 7) : GHIBAH (MENGGUNJING) DAN NAMIMAH (ADU DOMBA)

Imam Abu Hamid Al-Ghazali berkata dalam Mukasyafatul Qulubnya:

Ketahuilah saudaraku bahwa Allah SWT sudah menashkan di dalam Kitabnya tentang keburukan ghibah/menggunjing, dan memperumpamakan orang yang menggunjing itu seperti orang yang memakan daging bangkai.


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلا تَجَسَّسُوا وَلا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ (١٢) الحجارات: 12



“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS Al-Hujaarat: 12)

Nabi SAW bersabda dalam sebuah hadits, “Setiap muslim atas muslim lain itu haram, baik darahnya, hartanya, maupun kehormatannya.”

Di dalam hadits yang lain disebutkan, “Hendaknya kalian menjauhi ghibah/menggunjing! Sesungguhnya dosa ghibah itu lebih besar daripada dosa berzina. Maka sesunggunya orang laki-laki yang berzina lalu dia bertaubat maka Allah akan mengampuninya/menerima taubatnya. Sementara orang yang ghibah tidak akan diampuni oleh Allah sampai saudaranya yang digunjing mau memaafkan.”

Di hadits yang lain Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang melemparkan ghibah kepada saudaranya dengan tujuan ingin mematahkan tulang keringnya (menyakiti saudaranya dan agar urusan saudaranya terhambat) maka Allah akan menempatkannya di dalam kerak neraka Jahanam pada hari kiamat nanti sampai keluar semua apa yang pernah dia katakana.”

Menyoal apa itu definisi ghibah Rasulullah menjelaskan di dalam sebuah hadits;


الغيبة ذكرك أخاك بما يكره


“Ghibah itu adalah ucapanmu tentang saudaramu yang tidak disukai oleh saudaramu.”

Maksudnya sama saja baik ucapan itu tentang kekurangan di dalam badannya, nasabnya, perbuatannya, perkataannya, agamanya, atau masalah duniawinya, sampai-sampai tentang pakaiannya, jubahnya, dan binatang tunggangannya. Sampai-sampai para ulama Salafusshalih berkata, “Bahkan jika engkau berkata tentan pakaian si Fulan itu panjang atau pendek itu adalah ghibah.” Padahal apa pula yang dibenci dari sekedar berkata seperti ini?

Diriwayatkan suatu hari ada seorang perempuan bertubuh pendek bertamu ke rumah Rasulullah SAW untuk menyampaikan beberapa kebutuhannya kepada Rasulullah. Ketika dia keluar ‘Aisyah ra berkata, “Apa yang membuatnya jadi pendek begitu?” Rasulullah menjawab, “Engkau telah berghibah tentangnya wahai ‘Aisyah.”

Rasulullah bersabda di dalam sebuah hadits, “Jauhilah ghibah maka sesungguhnya di dalam ghibah itu ada tiga penyakit, pertama doa orang yang ghibah tidak dikabulkan, kedua kebaikan-kebaikannya tidak diterima, ketiga keburukan-keburukannya semakin menumpuk.”

Diceritakan oleh Abu Al-Laits Al-Bukhari bahwa dia ketika pergi haji dia membawa harta terakhirnya berupa dua dirham di dalam jubahnya dan dia bersumpah apabila dia menggunjing seseorang selama perjalanan menuju Makkah baik ketika berangkat atau pulang maka Allah akan mewajibkannya menyedekahkan dua dirham itu. Maka dia pergi ke Makkah dan pulang kembali ke rumahnya dan dua dirham itu masih ada di dalam jubahnya. Maka dia ditanya tentang hal itu, Abu Al-Laits menjawab, “Karena berzina seratus kali itu lebih aku sukai (lebih ringan dosanya) daripada berghibah satu kali.

Imam Abu Hafsh Al-Kabir berkata, “Seandainya aku tidak berpuasa di bulan Ramadhan itu lebih aku sukai daripada aku berghibah tentang seseorang.” Kemudian Abu Hafsh berkata lagi, “Barangsiapa yang menggunjing seorang fakih (orang sholeh) maka pada hari kiamat akan dituliskan di jidatnya, ‘orang ini adalah orang yang berputus asa terhadap rahmat Allah.’”

Anas bin Malik ra berkata, telah bersabda Rasulullah SAW, “Aku pada malam Isra’ melewati suatu kaum yang mencakar-cakar mukanya sendiri dengan kuku jari-jarinya, dan mereka memakan makanan-makanan busuk, lalu aku bertanya kepada Jibril, “Siapa mereka itu wahai Jibril?” Jibril menjawab, “Mereka itu lah yang memakan daging manusia di dunia (menggunjing orang).”

Rasulullah bersabda tentang keburukan orang-orang yang mengadudomba, “Seburuk-buruknya orang di hari kiamat adalah orang yang memiliki dua wajah. Yaitu pengadu domba yang datang kepada sekolompok orang dengan satu wajah dan datang ke kelompok lain dengan wajah yang lain. Barang siapa yang memiliki dua wajah di dunia maka dia di akhirat akan memiliki dua lidah yang penuh api.”

Di hadits yang lain Rasulullah bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang mengadudomba.”

Sumber : Zulfahani Hasyim

SHARE THIS POST   

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati

0 komentar: