Friday, September 18, 2015
Sufi Ya Ngopi...
Imam Najmuddin al-Ghozzi berkata dalam kitab al-Kawaqib As-Syairah Fi A'yan al-Miah al-A'syiroh bahwa : Orang yang pertama kali menjadikan kebiasaan minum kopi sebagai minuman berkhasiat adalah Syaikh Al-Habib Abi Bakr Bin Abdullah Al-Aydrus (Shohibul Rotib Qubro Al-Aydrus), Beliau membuat racikan kopi dari buah pohon Bun.
Sayyidil Al-Habib Abdurrohman bin Muhammad bin Abdurrohman bin Muhammad Al-Husainy al-Hadramy dari marga Al-Aydrus (1070 H-1113 H)
mengatakan dalam kitabnya Iinaasush Shofwah bi Anfaasil Qohwah : Biji kopi baru ditemukan pada akhir abad VIII H di Yaman oleh penemu kopi Mukha, Al-Imam Sayyidina Abul Hasan Ali Asy-Syadzili bin Umar bin Ibrahim bin Abi Hudaimah Muhammad bin Abdulloh bin al-Faqih Muhammad Disa'in (nasabnya bersambung hingga kepada seorang sahabat bernama Kholid bin Asad bin Abil Ish bin Umayyah al-Akbar bin Abdi Syams bin Abdi Manaf bin Qushay).
mengatakan dalam kitabnya Iinaasush Shofwah bi Anfaasil Qohwah : Biji kopi baru ditemukan pada akhir abad VIII H di Yaman oleh penemu kopi Mukha, Al-Imam Sayyidina Abul Hasan Ali Asy-Syadzili bin Umar bin Ibrahim bin Abi Hudaimah Muhammad bin Abdulloh bin al-Faqih Muhammad Disa'in (nasabnya bersambung hingga kepada seorang sahabat bernama Kholid bin Asad bin Abil Ish bin Umayyah al-Akbar bin Abdi Syams bin Abdi Manaf bin Qushay).
Beliau adalah pengikut tharekat/Thoriqoh Syadziliyah, bukan pendirinya (karena pendiri tharekat/thoriqoh Syadziliyah, Al-Imam Qutb Sayyidina Abi Hasan Asy-Syadzili bin Abdullah bin Abdul Jabbar Al-Hasani Asy-Syadziliyi Ra bersambung Nasab kepada Sayyidina Rosulillahi Saw telah wafat pada tahun 828 H)
Dalam penemuan biji kopi, Imam Abul Hasan Asy-Syadzili mendahului Imam Abu Bakr al-Aydrus. Sehingga Imam Abul Hasan adalah penemu biji kopi, sedangkan Imam Abu Bakr Al-Aydrus adalah penyebar kopi di berbagai tempat.
Beliau menggubah syair mengenai kopi sebagai berikut : Wahai orang-orang yang asyik dalam cinta sejati denganNya, kopi membantuku mengusir kantuk.
Dengan pertolongan Allah Swt, kopi menggiatkanku ta,at beribadah kepadaNya di kala orang-orang sedang terlelap.
- Qahwah (kopi) :
- Qof' adalah quut (makanan)
- Ha' adalah hudaa (petunjuk)
- Wawu' adalah wud (cinta)
- Dan 'ha' adalah hiyam (pengusir kantuk)
Janganlah kau mencelaku karena aku minum kopi, sebab kopi adalah minuman para junjungan yang mulia.
Syaikh Al-Habib Abu Bakr bin Abdulloh al-Aydrus berkata tentang kopi yang digemarinya :
- Wahai qahwatul bunn (kopi)
- Huruf 'Qof' di awalmu adalah quds (kesucian)
- Huruf kedua 'ha' adalah hudaa (petunjuk)
- Huruf ketiga adalah Wawu.
- Huruf keempat adalah Ha, berikutnya 'alif' adalah ulfah (keakraban), Lam' sesudahnya adalah lutfh (belas kasih dari Allah). Ba' adalah basth (kelapangan), dan Nun adalah nur (cahaya).
Oh kopi, kau laksana purnama yang menerangi cakrawala.
Imam Hamzah bin Abdullah bin Muhammad an-Nasyiriy al-Yamaniy asy-Syafi’I, penduduk Zabid (832 H-936 H) adalah seorang sastrawan ulung yang ahli tumbuh-tumbuhan.
Dia menggubah seribu bait nadzom mengenai kemu'jizatan al-Qur'an, menulis kumpulan fatwa, dan menggubah nadzom lebih dari 80 bait mengenai manfaat kopi, yang antara lain isinya adalah kopi bisa membangkitkan semangat seseorang dan mengantarkannya mencapai kesuksesan.
Disebutkan dalam kitab Al-Linas bahwa huruf 'ba' dan 'nun' pada kata bunn (kopi), masing-masing berarti bidayah (permulaan) dan nihayah (akhir/puncak), yakni mengantarkan seseorang dari awal langkah hingga akhir/sampai sukses.
Nah, demikian uraian tentang kegemaran dan sanjungan ulama Sufi akan kopi, manfaat, serta falsafah tentangnya.
Sumber : Maung Bodas Siliwangi
Sumber : Maung Bodas Siliwangi
Related Posts:
Kisah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar: