Friday, June 24, 2016
Apa Sih Lailatur Qodar ?
Ayyuhal-ikhwân, hari ini telah memasuki hari ke-19 Ramadhan dan nanti malam kita semua akan memasuki malam ke-20 Ramadhan atau dengan istilah “10 HARI TERAKHIR DI BULAN RAMADHAN.” Di mana kita ketahui, bahwa 10 hari yang terakhir ini ada “sesuatu” yang istimewa di dalamnya. Imam Bukhari mengeluarkan suatu hadits yang shâhîh dari Sayyidatuna ‘Aisyah radhiyallâhu ‘anhâ, bahwasanya beliau berkata; “Dahulu Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam menanti sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan dan bersabda: “Berusahala mencari lailatul qadar pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)
Masya Allah Tabarakallah, tidak lain ini adalah anjuran langsung yang disampaikan Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam “khusus” kepada ummatnya untuk mencari malam lailatul qadar? Lalu memperbanyak ibadah di dalamnya, baik dengan shalat, berdoa, berdzikir, membaca al-Qur’an, serta ibadah-ibadah yang lainnya. Namun, ada pertanyaan dalam benak saya kepada antum sekalian, “Sudahkah Anda mengenal apa itu lailatul qadar? Wawasan apa yang Anda punya tentang lailatul qadar? Bagaimanakah cara Anda menemukan lailatul qadar? Dan tahukah Anda apa anjuran Rasulullah ketika menemukan malam lailatul qadar? Dan masih banyak pertanyaan lainnya, yang semestinya hal itu bisa kita jawab, apabila kita benar-benar mengetahui tentang, “WAWASAN LAILATUL QADAR.”
Nah, karena itulah di sini saya akan mencoba memberikan WAWASAN LAILATUL QADAR kepada antum sekalian, dengan harapan kita semua dalam 10 hari terakhir di bulan Ramadhan ini, memperoleh keistimewaan dan kemuliaannya malam lailatul qadar? (Qul, “Aamiin) Mendapatkan pula ampunan/maghfirah, serta rahmat Allah yang turun begitu deras bersama para Maliakat? (Qul, “Aamiin) Diampuni segala dosa kita yang telah lalu, ketika bermunjat Allahu ta‘ala qabulkan langsung segala hajat kita, baik hajat dunia maupun hajat ukhrawi? (Qul, “Aamiin Ya Rabb) …
[PENAMAAN “LAILATUL QADAR” …]
Jika ditinjau dari segi penamaan “lailatul qadar”, maka kita akan mendapati beberapa makna. Pertama, kata “al-Qadar” maknanya adalah ukuran, keutamaan dan kemuliaan. Dinamakan demikian, karena malam lailatul qadar mempunyai kemuliaan yang besar dan agung. Dalam tradisi Arab ada ungkapan “Fulan Lahu Qadrun” yang berarti “Orang itu mempunyai keutamaan dan kemuliaan.” Kedua, dinamakan lailatul qadar karena orang yang mengisi lailatul qadar dengan amalan-amalan yang baik akan mendapatkan keutamaan yang besar dan derajat yang tinggi di sisi Allahu ta’âlâ. Atau yang ketiga, karena amal shaleh yang dikerjakan pada malam itu mempunyai bobot dan pahala yang besar di sisi Allahu ta’âlâ. Oleh karenanya, segala amal perbuatan baik yang dilakukan pada malam itu kebaikan pahalanya akan dilipatgandakan seperti mengerjakan amal perbuatan selama seribu bulan. Masya Allah ...
Namun, ada juga pendapat yang mengatakan bahwa yang dimaksud dari kata “al-Qadar” di sini mempunyai makna TAQDIR. Lantaran pada malam lailatul qadar ketentuan-ketentuan Allahu ta’âlâ yang sudah ditetapkan akan direalisasikan, takdir yang dimaksud adalah yang terkait dengan kematian, rizqi dan kejadian-kejadian alam. Pada saat itu para Malaikat diperintahkan untuk melaksanakan ketentuan taqdir tersebut. (Sekian dulu, dikit-dikit lah yang penting paham, tunggu up date-an berikutnya)
Jika ditinjau dari segi penamaan “lailatul qadar”, maka kita akan mendapati beberapa makna. Pertama, kata “al-Qadar” maknanya adalah ukuran, keutamaan dan kemuliaan. Dinamakan demikian, karena malam lailatul qadar mempunyai kemuliaan yang besar dan agung. Dalam tradisi Arab ada ungkapan “Fulan Lahu Qadrun” yang berarti “Orang itu mempunyai keutamaan dan kemuliaan.” Kedua, dinamakan lailatul qadar karena orang yang mengisi lailatul qadar dengan amalan-amalan yang baik akan mendapatkan keutamaan yang besar dan derajat yang tinggi di sisi Allahu ta’âlâ. Atau yang ketiga, karena amal shaleh yang dikerjakan pada malam itu mempunyai bobot dan pahala yang besar di sisi Allahu ta’âlâ. Oleh karenanya, segala amal perbuatan baik yang dilakukan pada malam itu kebaikan pahalanya akan dilipatgandakan seperti mengerjakan amal perbuatan selama seribu bulan. Masya Allah ...
Namun, ada juga pendapat yang mengatakan bahwa yang dimaksud dari kata “al-Qadar” di sini mempunyai makna TAQDIR. Lantaran pada malam lailatul qadar ketentuan-ketentuan Allahu ta’âlâ yang sudah ditetapkan akan direalisasikan, takdir yang dimaksud adalah yang terkait dengan kematian, rizqi dan kejadian-kejadian alam. Pada saat itu para Malaikat diperintahkan untuk melaksanakan ketentuan taqdir tersebut. (Sekian dulu, dikit-dikit lah yang penting paham, tunggu up date-an berikutnya)
Sumber : Mohsen Basheban
Related Posts:
kajian
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar: