Ad 468 X 60

.

Wednesday, January 29, 2014

Widgets

Keutamaan Majelis Ilmu

Ucapan Tuanku Guru Mulia Al-habib Zein Hafidzahullah - Semuga dengan Ilmu nya Allah memberikan kemanfaatan kepada kita-

Kami Kutip dari Pengajian Ilmiyah Habib Zein -Hafidzahullah-
Seharusnya seseorang itu mempunyai ketertarikan dengan sepenuh nya dalam menghadiri Majlis Ilmu Tidak ada di muka bumi ini yang lebih Utama dari majlis para Ulama' , Barangsiapa yang menghendaki berkumpul bersama para nabi maka hendaklah ia menghadiri Majlis nya Para Ulama' sesungguhnya mereka ini adalah warisan para Nabi.

Berkata sayyidina Umar Bin Khattab -Radhiyallahu anhu-

إن الرجل ليخرج من بيته وعليه من الذنوب أمثال الجبال ، فيحضر مجلس من مجالس العلم فيسمع الموعظة فيتعظ بها فيرجع إلى بيته وليست عليه خطيئة .

Sungguh, ketika seseorang keluar dari rumahnya, sedang pada dirinya terdapat dosa sebesar gunung , lalu dia menghadiri majelis Ilmu kemudian mendengar suatu ilmu, ia pun sadar (merasa takut serta bertaubat) , maka ketika ia kembali ke rumahnya, sudah tidak ada dosa lagi padanya.
(Oleh karena itu, janganlah kalian memisahkan diri dari majlis ilmu, majlis para ulama)
Namun Apa yang kita Jumpai sebagian Orang malah menjauhi majelis Ilmu, mereka takut mendengarkan sebuah Ilmu yang mengharuskan mereka Untuk mengamalkan nya, mereka mengira dengan begitu mereka selamat dari dosa dan akan di berikan keudzuran, Sungguh, Tidaklah demikian, Bahkan akan bertambah besar dosa mereka dan bertambah pula Tuntutan kepada mereka di sebabkan mereka berpaling dari majelis Ilmu dan enggan untuk mengetahui suatu Ilmu dan enggan untuk mengamalkan nya.

sesungguhnya Yang di beri kemaafan Itu adalah Orang yang yang Baru masuk islam atau orang yang hidup di pedalaman yang jauh dari Para Ulama' Adapun Orang yang muslim yang bapak nya hidup dan di besarkan di tengah-tengah kalangan kaum muslimin maka Tidak ada kemaafan baginya, maka orang Ini adalah Orang Jahil yang terpedaya, Bukan Orang Jahil yang di maafkan.

Allah berfirman :

فَلا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ(5) إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوّاً إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ

Maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah, Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala

di Majlis Ilmu seseorang itu dapat mengetahui bagaimana tata Cara shalat, bagaimana cara mengeluarkan zakat, Bagaimana melakukan Ibadah haji, Bagaimana tata cara makan dan minum yang baik, Bagaimana cara Hukum jual -beli, Bagaimana Tata cara menikah dan bagaimana cara Thalaq, dan lain sebagainya, Hal seperti ini tidak akan di ketahui kecuali di dalam majelis Ilmu di majelisnya Para Ulama' .

Allah berfirman :

فَاسْأَلوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ

“Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.

مجالس التذكير ... فيها من التنوير
ماليس في كثيري ... من طاعة القدير
لأنه الأساس ... وأصلها والرأس
فاعمل بها وعلم ... تدعى بخير مسلم

Majelis peringatan (Ilmu) terdapat cahaya
apa yang tidak terdapat di majelis kebanyakan, dalam mena'ati dzat yang maha Kuasa.
sebab Itu adalah Asas, dasar dan kepala
Oleh itu amalkan lah (apa yg terdapat dalam majelis ilmu itu) dan ajarkan, maka engkau di panggil sebagai orang muslim yang baik


العلم بالأعمال ... يزكوا وبالأحوال
وليس بالأقوال ... وكثرة الجدال
العلم خشية كلها ... بذاك يُعرف أهله

Ilmu akan bertambah dengan mengamalkannya dan mempraktekannya
Bukan dengan banyak omong, bukan dengan banyak berdebat
Ilmu harus disertai rasa takut, alhul ilmu dapat dibedakan dengan rasa takut


dalam sebuah Hadist di sebutkan :

لا يزال أقوام يتقدمون إلى الخير حتى يقدمهم الله ، ولا يزال أقوام يتأخرون عن الخير حتى يؤخرهم الل

Tidaklah suatu kaum membiasakan diri maju di depan dari shaff pertama Hingga Allah membuat mereka maju
dan tidaklah suatu kaum membiasakan diri mereka terlambat (dari shaff pertama) hingga Allah membuat mereka terlambat .


Barangsiapa menghendaki maju (tempat di depan) maka majulah. Barangsiapa yang menginginkan keterlambatan, maka mundurlah."

Hal yang seperti inilah sepatutnya berlomba-lomba
Allah berfirman :

لِمِثْلِ هَذَا فَلْيَعْمَلِ الْعَامِلُونَ

Untuk kemenangan seperti ini hendaklah berusaha orang-orang yang bekerja.

Tidaklah sebalik nya sebagaimana yang berlaku penduduk zaman masa kini. yang mereka lomba-lombakan melainkan Syahwat dan kelezatan urusan dunia, mereka berupaya ke klub-klub malam, berlomba-lomba bangunan dan urusan dunia lain nya. Jika salah satu dari urusan dunia itu tertinggal mereka merasa menyesal dan sedih, Jika salah satu urusan Akhirat tertinggal mereka tidak menyesal tidak merasa rugi dan tidak membuatnya menangis. sungguh ini adalah Bukti bahwa hati mereka sudah mati. dan Allah berfirman kepada kekasihnya Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam :

لِيُنْذِرَ مَنْ كَانَ حَيّاً وَيَحِقَّ الْقَوْلُ عَلَى الْكَافِرِينَ

supaya dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan supaya pastilah (ketetapan azab) terhadap orang-orang kafir.

pemilik Hati yang hidup itu sungguh ia merasa rugi, merasa menyesal jika tertinggal urusan akhirat .
mereka menyesal jika tertinggal Takbiratul Ihram bersama Imam
mereka menyesal jika tertinggal shalat berjamaah
mereka menyesal jika tertinggal shalat malam
mereka menyesal jika tertinggal majelis Ilmu
mereka menyesal jika tertinggal sunnah-sunnah nabi
mereka menyesal jika tertinggal perbuatan baik
dengan penyesalan dan merasa rugi serta menangis, berusaha untuk mengejar ketertinggalan, Oleh itulah Allah mengisyaratkan sesuai dengan firman nya

انَّ الَّذِينَ اتَّقَواْ إِذَا مَسَّهُمْ طَائِفٌ مِّنَ الشَّيْطَانِ تَذَكَّرُواْ فَإِذَا هُم مُّبْصِرُونَ

"Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa bila mereka ditimpa was-was dari setan, mereka ingat kepada Allah maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.

dalam sebuah hadist di sebutkan " Barangsiapa yang merasa menyesal atas kebaikan yang tertinggal maka ia telah mendekat dari surga 70 tahun dan barangsiapa yang merasa menyesal atas perkara dunia yang tertinggal maka ia telah dekat dengan api neraka 70 tahun.

sungguh ini adalah tanda-tanda Orang yang beruntung dan tanda-tanda Orang yang celaka .

Sumber : Status FB Al Habib Zein Bin Sumaith ( Versi Indonesia )

SHARE THIS POST   

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati

0 komentar: