Ad 468 X 60

.

Monday, February 3, 2014

Widgets

SEJARAH SHALAT 5 WAKTU

Terutusnya Nabi Muhammad Saw. bukanlah untuk membuat syariat baru atau memusnahkan syariat dari para nabi sebelumnya, melainkan menyempurnakannya. Termasuk shalat fardhu yang lima (shalat maktubah). Ternyata di setiap shalat itu memiliki sejarah tersendiri dari para nabi terdahulu. Dan Nabi Saw. menghimpun kelimanya menjadi satu kewajiban dalam keseharian dengan waktu-waktu yang telah ditetapkan. Dalam kitab Syarah Sullamun Najah diulas mengenai sejarah tersebut.

1. Shalat Shubuh

Shalat Shubuh adalah shalat yang pertamakali dilakukan oleh Nabi Adam As. Dua rakaat Subuh dijalankan oleh Nabi Adam As. di bumi setelah diturunkan dari surga. Waktu itu pertamakalinya Nabi Adam melihat kegelapan. Begitu gelapnya sehingga ia merasakan ketakutan yang amat sangat. Namun kemudian kegelapan itu secara lamban mulai sirna mengusir rasa takut dan perlahan terbitlah terang. Itulah pergantian waktu malam menuju pagi. Oleh karenanya dua rakaat Shubuh dilaksanakan sebagai rasa syukur atas sirnanya kegelapan pengharapan atas datangnya kecerahan

2. Shalat Dzuhur

Shalat Dzuhur pertamakali dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim As. Empat rakaat Dzuhur dilaksanakan ketika Allah Swt. menggantikan Nabi Ismail As. yang hendak disembelih sebagai kurban dengan seekor domba. Ini terjadi tatkala siang, tatkala matahari bergeser sedikit dari titik tengahnya. Empat rakaat itu menunjukkan beberapa perasaan Nabi Ibrahim As. Satu rakaat adalah penanda kesyukuran atas digantikannya Nabi Ismail As., satu rakaat karena kegembiraan, satu rakaat untuk mencari keridhaan Allah Swt., dan satu rakaat lagi sebagai rasa syukur atas domba pemberian Allah Swt.

3. Shalat Ashar

Shalat Ashar berhubungan erat dengan kisah Nabi Yunus As. ketika diselamatkan oleh Allah Swt. dari perut ikan Hut. Hut adalah nama ikan yang menelan Nabi Yunus As. mengarungi lautan. Dikisahkan bahwa bentuk ikan Hut hampir menyerupai burung namun tanpa sayap. Ketika di dalam perut Hut itu Nabi Yunus As. merasakan empat macam kegelapan, gelap karena kekhawatiran hasya (usus perut ikan), gelap di dalam air, gelap malam dan gelap di dalam perut ikan. Demikianlah Nabi Yunus As. keluar ketika matahari mulai condong ke barat. Lalu shalatlah beliau empat rakaat sebagai penanda tebebas dari empat macam kegelapan itu.

4. Shalat Maghrib

Shalat Maghrib terkait erat dengan kisah Nabi Isa As. ketika berhasil keluar dari kaumnya di penghujung senja. Tiga rakaat shalat Maghrib sangat bermakna bagi Nabi Isa As. Satu rakaat menandai perjuangan beliau menegakkan tauhid dan menafikan semua bentuk sesembahan keculai Allah, satu rakaat untuk menafikan hinaan dan tuduhan kaumnya atas ibundanya yang melahirkannya tanpa ayah, dan satu rakaat lagi menunjukkan betapa ketuhanan itu hanya milik Allah Yang Maha Kuasa.

5. Shalat Isya

Shalat Isya terkait dengan kisah Nabi Musa As. yang telah Allah hilangkan empat kesedihan yang menimpa Nabi Musa As. ketika meninggalkan kota Madyan. Empat kesedihan itu berhubungan dengan istrinya, saudaranya yang bernama Harun, anak-anaknya, dan kesedihan karena kekuasaan Fir’aun. Dan ketika semua kesedihan itu diangkat oleh Allah Swt. adalah di waktu malam. Akhirnya Nabi Musa As. pun melaksanakan shalat empat rakaat sebagai rasa syukur atas segalanya.

#Begitulah Rasulullah Saw. mengajarkan kepada kita lewat shalat 5 waktu tentang pentingnya mengingat sejarah/sirah/tarikh. Wallahu A’lam.

Sumber : Status FB Sya'roni As Samfuriy

SHARE THIS POST   

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati

0 komentar: