Ad 468 X 60

.

Wednesday, November 19, 2014

Widgets

Karena 1 Ucapan yang Buruk Menimbulkan Jeritan di Kuburnya

Al Musnid Al-Habib Umar bin Hafidz BSA pernah bercerita : "ada satu orang. orang baik, orang sholeh, sholat tidak PERNAH dia tinggal, kewajiban dia jalankan, tetapi begitu meninggal dunia di kubur itu terdengar jeritan dari lubang kuburnya, di dengar sama orang-orang yang tinggal di dekat kuburnya, semua mendengar jeritan ini dan jeritan ini terdengar rutin setiap habis magrib sampai subuh, terdengar jeritan orang yang kesakitan atau rintihan dan ini jeritan tidak terdengar sekali atau dua kali saja tetapi setahun penuh keadaan begitu berlangsung.
Sampai ada beberapa orang bermimpi di malam hari melihat keadaan orang ini selama satu tahun penuh, dan di dalam mimpi di tanya: "Saudaraku, apa sih yang terjadi pada anda??, kami semua tau anda orang baik, sholeh, rajin sholat dan lain sebagainya, tetapi setiap malam terdengar rintihan di kubur anda??, setahun penuh tidak selesai-selesai ini rintihan, memang apa penyebabnya???"..

lalu ia berkata: "Asal kamu tahu, saya ini di kubur tidak di siksa oleh Allah, karna Allah tau semasa saya hidup saya baik, rajin sholat, dan menjalankan perintah-Nya, tiap malam ibadah, saya ta'at dan sholat tidak pernah tinggal, tapi ini rintihan yang kamu dan yang lain dengar adalah rintihan penyesalan saya, atas apa rintihan penyesalan??, Jadi ia bukan di siksa Allah, tapi ini rintihan penyesalan,

Lalu orang ini ditanya lagi: "rintihan atas apa?"

Ia berkata: "atas ucapan satu kata yang pernah terucap oleh lisan saya, rintihan penyesalannya satu tahun tidak selesai-selesai",

Dan ditanya lagi : "memang anda ngomong apa??".

Ia berkata : "itu ucapan hanya satu kata saja. dulu pernah waktu saya masih hidup di dunia, saya lagi jalan di suatu jalan tiba-tiba di satu masjid ada orang-orang lagi mengadakan peringatan Maulid Nabi SAW, lagi pada bikin Maulid, tiba-tiba terucap di lisan saya:

"Ngapain orang orang itu pada bikin Maulid?? Maulid itu tidak ada faedahnya cuma buang buang duit, acaranya cuma ngumpul" baca kosidah, baca sholawat, makan terus bubar apa untungnya?? Dan apa faedahnya???..

dan itu kata-kata Yang terucap di lisan saya begitu saja dan hingga saya lupa ama kata-kata itu, tapi ternyata itu kata-kata tidak di lupakan Allah, hingga saya di tegor, saya di tegor malaikat di dalam kubur, dan malaikat bilang sama saya di dalam kubur :

"Siapa yang bilang Maulid itu tidak ada faedahnya??, berapa banyak dosa yang di ampuni karena perkumpulan Maulid Rasulullah SAW??, Berapa banyak yang bertaubat ketika hadir Di Maulid??, siapa yang bilang maulid tidak ada faedahnya??, berapa banyak Rahmat yang turun dari Allah ketika perayaan Maulid?"

Itulah pesyesalan atas kata-kata ini dan itu dia rintihannya setahun penuh tidak selesai-selesai, saya merintih di dalam kubur saya karna saya menyesal"..

Masya Allah...

Begitulah cerita dari guru mulia al habib umar bin hafizd BSA, renungilah, ini hanya satu kata saja, apa lagi dua kata atau lebih?? Dan apalagi pakai cacian, makian tentang Maulid Rasul SAW..

LAA ILAHA ILLALLAH.

Makanya ketika Nabi SAW menyebutkan kemuliaan amal ibadah, Sayyidina Mu'ad bin Jabal berkata : "Yaa Rasulallah, ini manfaat ibadah yang kau sebutkan manfaat dan pahalanya bagi Allah ini, bagaimana agar kita bisa menggapai ini semua atau ringkasannya bagaimana Yaa Rasulullah SAW???..
lalu Rasulullah SAW bersabdae dan sambil ngeluarin lidah beliau dan memegang lidah beliau SAW, kata Rasul : "Ya Mu'ad jagalah lisan, jika kamu bisa jaga ini lisan, maka di dunia dan akherat kamu akan untung",


Sampai Sayyidina Mu'ad bin Jabal bingung dan berkata : "Yaa Rasulallah, ini lidah sekecil ini apa manfaatnya??"..
Rasul bersabda : "berapa banyak yang tersungkur di api neraka apa penyebabnya kalau bukan karna lidah ini atau lisan ini.
Maka hati-hatilah kalau mau ngomong itu, di pikirkan dulu, jangan asal di ucapkan, dan jangan sembarang menfatwakan, apalagi masalah maulid, kau maki-maki maulid dengan ucapan mu maka bertanggung jawablah kelak pada Allah karna kau akan berhadapan langsung pada Allah..

Semoga cerita yang luhur ini bermanfaat untuk kita dan menyentuh hati kita untuk berhati-hati dalam berucap dan berfatwa

Sumber : Sundy Kelana

SHARE THIS POST   

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati

0 komentar: