Setan tidak pernah memegangi tangan kita, lalu menjerumuskan kita ke lubang kemaksiatan. Setan juga tidak pernah menggandeng lengan kita, kemudian menjatuhkan kita ke dalam perbuatan yang tidak patut .

Ia hanya membisiki, menggoda dan melontarkan lintasan-lintasan hati.

Jika jiwa kita bersih, dan suci bersama ALLAH, maka ia akan menangkis lintasan-lintasan itu. Tetapi, jika jiwa kita gelap dan kotor, lintasan dan tipuan setan itu akan bekerja efektif dalam diri kita.

Setan mempunyai banyak cara, tetapi intinya ia masuk melalui tujuh pintu. Orang yang merenungkan ketujuh pintu ini, lalu memohon perlindungan dengan sungguh-sungguh kepada ALLAH, pasti ia mampu mengunci ketujuh pintu tersebut, dengan izin-NYA..

7 pintu tersebut :

1). Pintu pertama : Setan memalingkan manusia agar tidak beramal.

2).Pintu kedua : Menunda-nunda,pintu kedua ini ditutup dengan selalu mengingat mati.

3).Pintu ketiga : Riya

Alhamdulillah umat Islam aman dari syirik akbar seperti yang didengung2kan oleh sekelompok orang. Yang harus kita waspadai adalah riya, inilah syirik (syirik khafi/syirik samar) yang ditakuti, yang lebih samar dibandingkan dengan seekor semut kecil hitam, di atas batu hitam, pada tengah malam yang kelam.

4).Pintu ke empat : tergesa-gesa

Cara mengatasi : tenang, tidak terburu-buru dan katakan pada diri sendiri ALLAH tidak menginginkan banyak dariku. ALLAH ingin agar aku memetik manfaat dari amalku ini, agar aku dapat meresapinya sepenuh hati.

5). Pintu kelima : ujub

Cara mengatasi : harus sadar bahwa diri lemah. Semuanya semata-mata karena petunjuk, taufik, anugerah dan kekuatan dari ALLAH SWT.

6). Pintu keenam : pintu ini sangat halus dan samar. Termasuk salah satu pintu riya, tetapi dalam bentuk eksklusif dan khusus. Titik halus riya.

Setan membisikkan : Ikhlaskan semata karena dan untuk ALLAH SWT, pada akhirnya ALLAH SWT sendiri yang akan memperlihatkan amalmu kepada orang-orang. Baguskan amalmu, ikhlaskan semata-mata karena ALLAH SWT, nanti orang-orang suka dan menemuimu.

7). Pintu ke tujuh :

Setan membisikkan : kenapa kamu susah payah menyiksa dirimu begini? Jika kamu ditakdirkan jadi orang celaka, ya sudah. Selesai ! Segiat apapun kamu beribadah kepada ALLAH SWT, ya, kamu tetap sengsara. Dan jika kamu ditakdirkan jadi orang bahagia, ya sudah. Sudah selesai !

Cara mengatasi :

Aku diciptakan bukan untuk bertanya apakah aku ditakdirkan sengsara atau bahagia. ALLAH SWT menciptakanku dan memerintahkanku untuk taat dan meninggalkan maksiat. Aku harus berjalan menuju ALLAH dan memacu semangat. Soal aku bahagia atau sengsara, sepenuhnya kembali kepada-NYA.

Oleh : (Habib Ali Al jufri, Terapi Ruhani untuk semua)

Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad wa 'ala alihi wa shohbihi wa sallim

Sumber : Diah Listyani

Related Posts:

Nasehat