Ad 468 X 60

.

Saturday, April 25, 2015

Widgets

Wajib Menjaga dan Memulyakan Mushhaf al-Qur'an

Al-Qur'an merupakan kitab suci umat Islam yang diturukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril secara berangsur-angsur, dan menjadi pedoman bagi umat Islam.

Sebagai kitab suci dan pedoman umat Islam, maka wajib bagi umat Islam untuk memulyakannya. Salah satunya dengan menempatkan al-Qur'an pada tempat yang layak. Imam al-Nawawi didalam kitab At-Tibyan mengatakan:

[فصل] أجمع المسلمون على وجوب صيانة المصحف واحترامه قال أصحابنا وغيرهم ولو ألقاه مسلم في القاذورة والعياذ بالله تعالى صار الملقي كافرا قالوا ويحرم توسده بل توسد آحاد كتب العلم حرام ويستحب أن يقوم للمصحف إذا قدم به عليه لأن القيام مستحب للفضلاء من العلماء والأخيار فالمصحف أولى وقد قررت دلائل استحباب القيام في الجزء الذي جمعته فيه وروينا في مسند الدارمي باسناد صحيح عن ابن أبي مليكة أن عكرمة بن أبي جهل رضي الله عنه كان يضع المصحف على وجهه ويقول كتاب ربي اه.

Umat Islam sepakat akan wajibnya menjaga mushhaf dan memuliakannya. Shahabat-shahabat kami (Syafi'iyah) dan lainnya mengatakan : Andaikan seorang Muslim melemparkan mushhaf di tempat yang menjijikkan -wal 'iyaadzu billah- maka pelaku menjadi kafir . 

Mereka mengatakan : Haram menjadikan mushhaf sebagai bantal bahkan menjadikan bantal kitab-kitab yang berisi 'ilmu hukumnya haram , sunnah berdiri jika mushhaf didatangkan karena berdiri disunnatkan untuk (menyambut) orang-orang utama dari para ulama dan orang-orang pilihan , maka mushhaf lebih utama . 

Aku (Imam Nawawi) telah menetapkan dalil-dalil sunatnya berdiri tersebut pada juz/bagian yang telah aku kumpulkan, dan kami riwayatkan dalam Musnad Ad-Darimiy dengan isnad yang shohih dari Abu Malikah (apa Mulaikah ya) bahwa 'Ikrimah bin Abu Jahal radliya Allahu 'anhu meletakkan mushhaf diatas wajahnya seraya berucap : Ini adalah Kitab Tuhanku.

Sumber : At-Tibyan Imam Nawawi
CopyPaste dari : www.muslimedianews.com

SHARE THIS POST   

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati

0 komentar: