Sunday, April 26, 2015
Kenapa Kau tidak Berangkat Mengaji ?
Cara menyikapi penyakit atau rasa sakit yang mendera tubuh seringkali berbeda antara satu orang dengan orang yang lain .
Para murid - murid Rubath Tarem mengerti betul bahwa guru mereka al Habib Salim assyathiriy nyaris sepanjang usianya dalam keadaan sakit . Namun keadaan tersebut tidak pernah menghalangi beliau beribadah ataupun mengajarkan ilmu kepada murid - muridnya .
Beliau pernah berkata :
" Jika kalian terserang kesakitan karena suatu penyakit , maka obatilah dengan melakukan kegiatan ibadah atau mudarasah ilmu . Niscaya rasa sakit itu akan tidak lagi kalian rasakan .
Jika kalian sakit kemudian kalian hanya tidur di dalam kamar maka rasa sakit itu malah akan semakin menjadi jadi "
Suatu hari salah seorang murid melihat beliau terserang batuk hebat .. Bahkan saking parahnya , beliau shalat fardhunya sampai beliau jama' . Biasanya murid tersebut selepas lohor akan menuju ke kediaman Habib Salim untuk mengaji idhafi disana .
Namun melihat keadaan gurunya seperti itu , maka dia putuskan untuk tidak berangkat mengaji . Karena kasihan dengan kondisi kesehatan beliau .
Namun lain hari dia dipanggil Habib Salim dan dimarahi habis - habisan :
" Kenapa kau tidak berangkat mengaji ? "
" Bukankah Habib sedang terserang sakit ? " Jawab si murid .
" Bukankah sudah sering aku katakan , sakit itu akan sembuh jika dibuat mengaji ? Kenapa kamu secara sefihak meliburkan pengajian ? Jika bukan aku sendiri yang meliburkan , maka mengaji tidak ada kata libur ! "
Berkaca dari kisah ini , saya menjadi sangat malu dengan kebiasaan saya . Yaitu jika kepala saya sedikit terasa pusing , saya akan bilang kepada anak-anak :
" Ngajine prei disit , Cung .... Tukakno Panadol , Gih ?! "
Sumber : Muhajir Madad Salim
Related Posts:
Hikmah Kisah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar: