Tuesday, March 29, 2016
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM MERUPAKAN AYAT PERTAMA DARI SURAT AL FATIHAH
وَلَقَدْ آتَيْنَاكَ سَبْعًا مِنَ الْمَثَانِي وَالْقُرْآنَ الْعَظِيمَ
Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu 7 ayat yang dibaca berulang-ulang dan al-Quran yang agung. (QS. Al-Hijr: 87).
Telah diriwayatkan dari nabi Muhammad SAW bahwa yang dimaksud dengan 7 ayat di dalam ayat ini adalah surat al-Fatehah. (HR Bukhori).
Pendapat yang paling kuat adalah bahwa bismillahirrohmanirrohim adalah ayat yang pertama dari surat al-Fatehah. Pendapat ini adalah pendapat mayoritas ulama salaf (ad-dur al-mukhtar, kasyyaful qonaa’). al-Hafidz ibnu Abdil Bar al-Maliki mengatakan, “imam as-Syafi’i mengatakan bahwa bismillah termasuk ayat dalam surat al-Fatehah. Dan ini juga pendapat Ahmad, Ishaq, Abu ‘Abid, pendapat sebagian penduduk Kufah, penduduk Makkah, dan mayoritas penduduk Irak”. (al-inshof fima bainal ulama’ minal ikhtilaaf).
Imam an-Nawawi mengatakan, “diriwayatkan dari al-Khothobi dari Abu Huroiroh, beliau mengatakan bahwa bismillah adalah bagian dari surat al-Fatehah. Dan ini dikatakan pula oleh para sahabat seperti Ali bin Abi Tholib, Sufyan ats-Tsauri, Ibnu Abbas, dan Muhammad bin Ka’b, sebagaimana diriwayatkan oleh al-Baihaqi di dalam kitab al-khilafaat”. (al-majmu’ syarkhul muhadzdzab).
landasan yang dikemukakan oleh para ulama ketika mengatakan bahwa bismillah termasuk bagian dari ayat al-Qur’an adalah, karena para sahabat menuliskannya di dalam mushaf al-Qur’an. Jika bismillah bukan bagian dari al-Qur’an, pasti mereka tidak akan menuliskannya di dalam mushaf. Karena jika dikatakan bahwa ini bukanlah bagian dari al-Qur’an, tetapi kemudian ditulis di dalam mushaf, tentu akan menimbulkan keyakinan diantara kaum muslimin bahwa ini adalah al-Qur’an.
Dan perbuatan seperti ini bukanlah perbuatan yang dibolehkan bagi sahabat-sahabat nabi yang mulia. Imam Nawawi mengatakan bahwa ini adalah hujjah (dalil) yang paling kuat yang menguatkan pendapat ini. (al-majmu’ syarkhul muhadzzab).
Adapun dalil-dalil dari al-Hadits, diantaranya yang diriwayatkan oleh Abi Huroiroh, nabi bersabda, “alhamdulillahi robbil ‘alamiin itu 7 ayat, dan ayat yang pertama adalah bismillahirrohmanirrohiim. Dan al-Fatehah itu adalah pembuka dan menjadi ibunya al-Qur’an”. (HR al-Baihaqi, ad-Daruquthni).
Diriwayatkan juga bahwa nabi bersabda, “apabila engkau membaca alhamdulillahirobbil ‘alamiin, maka bacalah bismillahirrohmanirrohim. Sesungguhnya al-Fatehah itu adalah ibunya al-Qur’an yang memiliki tujuh ayat, dan bismillah adalah salah satu dari ayatnya”. (HR ad-Daruquthni, al-Baihaqi).
Diriwayatkan dari Ali rodliyallahu ‘anh bahwa beliau ditanya tentang maksud dari lafadz as-sab’ul matsani (tujuh ayat) di dalam al-Qur’an. Sayyidina Ali menjawab, “alhamdulillah itu enam ayat, dan bismillahirrohanirrohim adalah satu ayat”. (ad-Daruqutni, al-Baihaqi). Setelah menyebutkan hadits-hadits diatas imam Suyuti mengatakan bahwa bismillah adalah ayat dari surat al-Fatehah dan permulaan ayat dari semua surat di dalam al-Qur’an, kecuali surat at-Taubah. (al-itqon fii ‘ulumil qur’an).
Apabila telah ditetapkan bahwa bismillah adalah bagian dari ayat al-Qur’an, maka umat Islam diwajibkan untuk membacanya di dalam dan di luar shalat. Dan tidak sah hukumnya shalat yang tanpa membaca bismillah, karena bismillah sama seperti ayat-ayat yang lain di dalam surat al-Fatehah yang wajib dibaca. Ini adalah pendapat yang paling kuat di dalam madzhab Syafi’i. (nihayatul muhtaj).
Sumber : Abdullah Ade
Related Posts:
Fiqih hadist
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar: