Ad 468 X 60

.

Friday, March 29, 2013

Widgets

Rosulullah Tidak Melupakan Jasa Istri


Setiap wanita tentu mendambakan suami yang penuh kasih dan cinta., yang menyapa dengan lembut dan tidak melupakan kewajibannya sebagai kepala rumah tangga. Suami yang tidak melupakan kebaikan sang istri semasa hidup maupun setelah ia meninggalkan dunia yang fana. Demikianlah cinta dan kasih baginda Muhammad kepada istri-istrinya.

Sayyidah Khadijah merupakan istri pertama dan tercinta beliau . Kedudukannya di hati Nabi Muhammad sholallahualaihi wassalam tidak tergantikan oleh siapa pun. Saat kaum musyrikin menyakiti dan mengganggu nabi, Sayyidah Khadijah [rha] dengan setia mendampingi dan membela beliau sholallahualaihi wassalam. Jiwa, raga dan seluruh hartanya ia baktika untuk Allah dan rasulNya sholallahualaihi wassalam sehingga Allah yang Maha Penyayang pun mengirimkan sebuah salam untuknya.

Saat Sayyidah Khadijah yang penuh kasih meninggal dunia, Rasulullah sholallahualaihi wassalam pun sangat sedih sehingga tahun itu kemudian disebut dengan nama “tahun kesedihan”.
Sepeninggal Sayyidah Khadijah, Rasulullah sholallahualaihi wassalam kemudian menikah dengan Sayyidah ‘Aisyah. Gadis kecil yang cerdas, cantik dan sangat beliau cintai. Akan tetapi dapatkah beliau melupakan semua jasa istri tercinta yang menanti di SurgaNya?. Tidak, beliau tidak pernah melupakan Sayyidah Khadijah . Sebagaimana hal itu tampak dalam penuturan Sayyidah ‘Aisyah di bawah ini:

“Aku tidak pernah merasa cemburu kepada seorang istri Nabi sholallahualaihi wassalam seperti rasa cemburuku kepada Khadijah. Ia wafat sebelum Nabisholallahualaihi wassalam menikahiku. Kendati demikian, beliau sering menyebutnya. Allah juga memerintahkan beliau untuk memberikan kabar gembira kepadanya bahwa sebuah rumah yang terbuat dari permata telah dipersiapkan untuknya di Surga, dan beliau suka menyembelih kambing yang kemudian beliau hadiahkannya kepada bibi-bibi khadijah.” (HR. Bukhari)

Dalam kesempatan lain Sayyidah ‘Aisyah menjelaskan:
“Terkadang beliau sholallahualaihi wassalam menyembelih kambing, memotong-motongnya menjadi beberapa bagian, kemudian memberikanya kepada teman-teman khadijah.” (HR. Bukhari)
Karena sangat mencintai Sayyidah Khadijah , maka ketika mendengar suara Halah – saudari Sayyidah Khadijah – yang meminta izin untuk bertemu dengannya, beliau sholallahualaihi wassalam merasa sangat senang, sebab suaranya mirip dengan suara Sayyidah Khadijah. (HR. Bukhari)

Demikianlah akhlak baginda Muhammad sholallahualaihi wassalam terhadap istri yang telah meninggal dunia. Beliau tidak melupakannya. Bahkan karena sangat mencintainya, beliau menghormati dan memuliakan kerabat serta teman-teman istrinya tersebut. Kendati memiliki delapan istri lainnya, beliau tetap sering menyebut-nyebut Sayyidah Khadijah sehingga Sayyidah ‘Aisyah yang tak pernah bertemu dengannya pun merasa cemburu.

SHARE THIS POST   

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati

0 komentar: