Sunday, June 16, 2013
Tafsir Surah Ali ‘Imran (135-136) : Balasan Orang yang Bertaubat
Dan orang-orang yang, apabila mereka melakukan perbuatan keji atau mereka menzhalimi diri sendiri, mereka ingat kepada Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya” yakni, apabila mereka telah melakukan suatu dosa, perbuatan itu segera mereka ikuti dengan taubat dan istighfar
Manusia adalah tempat salah dan lupa. Karenanya, melakukan suatu dosa atau kesalahan adalah sesuatu yang sering terjadi pada manusia, kecuali Rasulullah SAW, terlepas dari seberapa seringnya seseorang melakukan dosa dan bagaimana yang dilakukannya setelah itu. Orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengharapkan keridhaan-Nya bukanlah mereka yang tidak pernah berbuat dosa atau kesalahan, melainkan orang yang segera bertaubat setelah menyadari perbuatan dosanya dan segera mengiringinya dengan perbuatan baik.
Ayat 135-136 surah Ali ‘Imran berikut ini berbicara tentang masalah mereka yang memohon ampun setelah melakukan kesalahan, dan tentang balasan yang mereka terima dari Allah SWT. Marilah kita simak kedua ayat ini dan penafsirannya sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya.
Allah SWT berfirman:
Dan (juga) orang-orang yang, apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka, dan siapa lagi yang dapat menghapuskan dosa selain dari Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga, yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya, dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.
Firman Allah Ta‘ala yang artinya “Dan orang-orang yang, apabila mereka melakukan perbuatan keji atau mereka menzhalimi diri sendiri, mereka ingat kepada Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya” yakni, apabila mereka telah melakukan suatu dosa, perbuatan itu segera mereka ikuti dengan taubat dan istighfar.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah RA dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda, “Sesungguhnya ada seseorang melakukan sebuah dosa, lalu ia berkata, ‘Tuhanku, sesungguhnya aku telah melakukan sebuah dosa, maka ampunilah aku atas dosa itu.’
‘Sungguh, Kuampuni hamba-Ku ini atas dosanya.’
Kemudian ia melakukan dosa lainnya, lalu berkata, ‘Tuhanku, sesungguhnya aku telah melakukan sebuah dosa, maka ampunilah.’
Maka Allah, Yang Mahasuci lagi Mahatinggi, berfirman, ‘Hamba-Ku mengetahui bahwa dirinya memiliki Tuhan, yang dapat mengampuninya karena taubatnya atau menyiksa karena dosanya. Sungguh, Kuampuni hamba-Ku itu.’
Kemudian ia melakukan dosa lainnya, lalu berkata, ‘Tuhanku, sesungguhnya aku telah melakukan sebuah dosa, maka ampunilah.’
Maka Allah, Yang Mahasuci lagi Mahatinggi, berfirman, ‘Hamba-Ku mengetahui bahwa dirinya memiliki Tuhan, yang dapat mengampuninya karena taubatnya atau menyiksa karena dosanya. Sungguh, Aku ampuni hamba-Ku itu.’
Kemudian ia melakukan dosa lainya, dan berkata, ‘Tuhanku, sesungguhnya aku telah melakukan sebuah dosa, maka ampunilah.’
Maka Allah, Yang Mahasuci lagi Mahatinggi, berfirman, ‘Hamba-Ku mengetahui bahwa dirinya memiliki Tuhan, yang dapat mengampuninya karena taubatnya atau menyiksa karena dosanya. Aku mempersaksikan kepadamu bahwa sesungguhnya Aku telah mengampuni hamba-Ku itu. Maka lakukanlah apa yang dikehendakinya’ (Tentu, yang dimaksud adalah perbuatan-perbuatan yang Allah ridhai).”
Tatkala bertaubat, sangat dianjurkan untuk berwudhu dan shalat dua rakaat. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad bin Hanbal dari Ali RA, ia berkata, “Apabila aku mendengar sebuah hadits dari Rasulullah SAW, Allah memberiku manfaat dari hadits itu dengan manfaat yang dikehendaki-Nya. Apabila ada orang lain menceritakan hadits dari Nabi SAW kepadaku, aku meminta orang itu bersumpah. Jika ia bersumpah kepadaku, aku membenarkannya. Sesungguhnya Abu Bakar menceritakan kepadaku, dan dia itu benar, bahwa ia mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Tidaklah seseorang berbuat dosa, lalu berwudhu dengan baik, kemudian shalat dua rakaat, lalu memohon ampun kepada Allah Azza wa Jalla, melainkan Allah mengampuninya’.”
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Sa‘id, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Iblis berkata, ‘Ya Tuhanku, demi keagungan-Mu, aku akan senantiasa menyesatkan Bani Adam selama ruh masih berada dalam jasad mereka.’
Maka Allah Ta‘ala berfirman, ‘Demi kemuliaan-Ku dan keagungan-Ku, Aku akan senantiasa mengampuni mereka selama mereka meminta ampun kepada-Ku’.”
Firman Allah yang artinya “Tiada yang mengampuni dosa kecuali Allah”, yakni, tidak ada yang dapat menghapuskan dosa kecuali Dia. Firman Allah Ta`ala yang artinya “Dan mereka tidak terus-menerus dalam kemaksiatan yang mereka lakukan, sedang mereka mengetahui”, yakni, mereka bertaubat dan tidak terus-menerus berada dalam kemaksiatan. Setiap kali melakukan dosa, ia bertaubat lagi darinya. Al-Hafizh Abu Ya`la Al-Mushili meriwayatkan dalam Musnad-nya, dari budak Abu Bakar, dari Abu Bakar RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidak dikatakan terus-menerus dalam dosa, yaitu bagi orang yang beristighfar, walaupun ia mengulangi dosa itu sebanyak 70 kali dalam sehari (Tentu, syaratnya saat ia beristighfar tidak berniat mengulangi).” Hadits ini hasan.
Firman Allah yang artinya “Sedang mereka mengetahui”, yakni, barang siapa bertaubat, Allah akan menerima taubatnya. Ini senada dengan firman Allah Ta`ala yang artinya “Apakah mereka tidak mengetahui bahwa Allah akan menerima taubat dari hamba-hamba-Nya?” Ayat lain yang senada dengan ini banyak sekali. Firman Allah Ta`ala yang artinya “Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhannya”, yakni, balasan bagi mereka yang memiliki sifat-sifat seperti itu adalah ampunan dan surga. ”Ampunan dari Tuhan mereka dan surga, yang mengalir sungai-sungai di bawahnya”, yakni, dari berbagai jenis minuman. “Sedang mereka kekal di dalamnya”, yakni, mereka menetap di sana. “Dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.” Di sini Allah memuji kelebihan (keistimewaan) surga.
AY sumber : http://www.majalah-alkisah.com/index.php/zawiyah/2602-tafsir-surah-ali-imran-135-136--balasan-orang-yang-bertaubat
Related Posts:
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar: