Ad 468 X 60

.

Tuesday, July 21, 2015

Widgets

Kajian Kitab Mukasyafatul Qulub (Bagian 4) : Tentang Cinta

Cinta adalah anugerah yang diberikan Allah untuk makhluk-makhluk-Nya yang bisa dijadikan jalan untuk memperoleh kebahagiaan sejati. Cinta adalah bagian dari hidup. Cinta adalah wahana manusia untuk mengenal Penciptanya. Cinta pula yang menyelaraskan hidup yang penuh dengan pertentangan satu sama lain.

Cinta tumbuh dari hati yang bersih dari sampah-sampah kebencian. Cinta dihidupi oleh kepercayaan dan kesetiaan. Cinta berbuah karena penerimaan yang tulus. Dan akhirnya cinta itu menghidangkan kebahagiaan di cawan hati yang terluka karena dunia.

Lalu kepada siapa kita mesti mencinta? Jika lah kita ini mengaku orang yang beriman tiada cinta yang lebih menggoda selain cinta kepada yang memberi kita hidup, selain cinta kepada yang memberi kita nyawa, selain cinta kepada Dzat Yang tak pernah berpaling dari kita barang sedetik pun bahkan ketika kita sedang lupa, ketika kita sedang tidur, atau ketika kita sedang bermaksiat sekalipun. Dia lah Allah Azza Wa Jalla. Bukankah Allah mengingatkan kita dalam Kalamnya akan cinta yang pernah kita janjikan pada-Nya?


والذين آمنوا أشد حبا لله

“Dan orang-orang yang beriman begitu besar cintanya kepada Allah.”

Imam Abu Hamid Al-Ghazali ra. menuturkan tentang hakikat pecinta dalam kitab Ihya’-nya. “Ada empat orang yang mengaku namun berdusta. Keempat orang itu adalah; barang siapa yang mengaku mencintai surga tapi tidak beramal dengan penuh ketaatan maka dia itu bohong. Barangsiapa yang mengaku mencintai Rasulullah SAW tapi tidak mencintai para ulama dan kaum faqir maka dia itu bohong. Barang siapa yang mengaku takut kepada adzab neraka tapi dia masih rajin melakukan maksiat maka dia itu bohong. Dan barangsiapa yang mengaku bahwa dia mencintai Allah tapi masih mengeluhkan berbagai ujian dan cobaan yang ada di dalam hidupnya maka dia itu bohong.”

Rabi’ah Al-Adawiyah ra. pernah bersyair tentang cintanya kepada Allah.

Engkau durhaka kepada Ilahi sedang engkau menampakkan cinta kepada-Nya
Ini lah seluruh hidupku yang berada di dalam timbangan Sang Pencipta
JIkalau cintamu memang benar-benar kepadanya pastilah engkau menaati-Nya
Sungguh cinta-Nya itu hanya untuk orang yang taat kepada-Nya

Imam Ali bin Abi Thalib kw. pernah berpesan, “Barang siapa yang merindukan surga pasti lah dia akan bersegera dalam kebaikan, barang siapa yang takut akan api neraka, maka dia akan melarang dirinya mengikuti syahwat, dan barang siapa yang yakin akan kematian, maka di matanya sangat hinalah kenikmatan dunia ini.”

Sumber : Zulfahani Hasyim 

SHARE THIS POST   

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati

0 komentar: